Bobo.id - Kita perlu mengetahui biografi Letnan Jenderal Suprapto untuk menghargai jasanya untuk bangsa Indonesia.
Letnan Jenderal Suprapto merupakan seorang Pahlawan Revolusi Indonesia asal Purwokerto.
Ia merupakan seorang yang turut berjuang dan berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap pada awal kemerdekaan.
Letnan Jenderal Suprapto menjadi pahlawan revolusi karena menjadi salah satu korban pada peristiwa Gerakan 30 September.
Dari gerakan itu ada beberapa tokoh hebat yang harus gugur dan salah satunya adalah Letnan Jenderal Suprapto.
Untuk mengenal sosok Pahlawan Revolusi Indonesia ini lebih jauh, mari simak biografi Letnan Jenderal Suprapto berikut ini.
Letnan Jenderal Suprapto diketahui lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada 02 Juni 1920, teman-teman.
Letnan Jenderal Suprapto besar di lingkungan dengan suasana religius yang memberikan pengaruh baik terhadap wataknya.
Ajaran-ajaran agama yang ia dapatkan, membentuk dirinya sebagai seorang pribadi yang lembut dan tenang.
Letnan Jenderal Suprapto mengawali pendidikannya di Hollandsch Indlandche School (HIS) atau sekolah dasar Hindia Belanda di Purwokerto.
Setamatnya dari HIS, ia pun melanjutkan pendidikan di MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (setingkat SMP).
Baca Juga: Biografi Sutoyo Siswomiharjo, Pahlawan Revolusi Indonesia
Setelah lulus dari MULO, Letnan Jenderal Suprapto melanjutkan pendidikannya ke AMS (setingkat SMA) di Yogyakarta dan lulus tahun 1941.
Pada tahun yang sama, pemerintah Hindia Belanda pun mengumumkan milisi sehubungan dengan pecahnya Perang Dunia Kedua.
Saat itulah, Letnan Jenderal Suprapto masuk pendidikan militer Koninklijke Militaire Akademie di Bandung.
Letnan Jenderal Suprapto tidak bisa menyelesaikan pendidikan militernya karena Jepang sudah lebih dulu menduduki Indonesia.
Oleh Jepang, Letnan Jenderal Suprapto ditawan dan dipenjarakan, namun ia berhasil melarikan diri dari rumah tahanan.
Letnan Jenderal Suprapto pun kembali ke kampung halamannya di Purwokerto untuk mengikuti kursus.
Di Purwokerto, Letnan Jenderal Suprapto mengikuti kursus Cuo Seinen Kunrensyo atau Pusat Latihan Pemuda.
Ia mengikuti kursus itu karena ia merasa tertarik terhadap masalah sosial, terutama yang berhubungan dengan pemuda.
Dalam kegiatan bidang sosialnya ini, Letnan Jenderal Suprapto bertemu dan berkenalan dengan Soedirman, seorang pemimpin muda.
Keduanya memiliki pemikiran yang sama terkait bagaimana cara untuk memajukan pemuda. Keduanya menyumbangkan tenaga di bidang yang sama.
Selain aktif dalam kegiatan sosial, Letnan Jenderal Suprapto juga mengikuti organisasi bentukan Jepang: keibodan, seinendan, dan suisyintai.
Baca Juga: Jadi Pahlawan Revolusi Termuda, Ini Biografi Singkat, Jasa, dan Penghargaan Pierre Tendean
Di awal kemerdekaan, Letnan Jenderal Suprapto merupakan salah satu pejuang yang berhasil senjata pasukan Jepang di Cilacap.
Selepas itu, ia pun kemudian bergabung menjadi anggota Tentara Kemanaan Rakyat (TKR) di Purwekorto.
Meskipun pernah ikut dalam perjuangan melawan tentara Jepang, inilah awal Letnan Jenderal Suprapto secara resmi masuk sebagai tentara.
Selama di TKR, ia menunjukkan kemampuan baik sehingga dipercaya menduduki jabatan Kepala Bagian II Divisi V dan diberi pangkat kapten.
Divisi V ini dipimpin oleh Kolonel Soedirman, tokoh yang sudah ia kenal sejak di pusat latihan pemuda.
Pada 12-15 Desember 1945, terjadi Pertempuran Ambarawa melawan tentara Inggris dan Letnan Jenderal Suprapto pun ikut.
Peristiwa ini dimulai dengan pertempuran di Magelang, perebutan benteng Banyubiru hingga jatuhnya benteng Willem I di Ambarawa ke tangan TKR.
Yap, TKR berhasil mengungguli pasukan Serikat yang memiliki persenjataan lengkap hingga akhirnya melarikan diri ke Semarang.
Selain jadi kepala bagian II divisi, Letnan Jenderal Suprapto ini juga pernah menjadi ajudan Soedirman selama dua tahun.
Pada 1948, setelah Markas Komando Jawa terbentuk, Letnan Jenderal Suprapto tidak lagi menjadi ajudan Jenderal Soedirman.
Selanjutnya, ia pun diangkat menjadi Kepala Bagian II Markas Komando Jawa yang dipimpin oleh A.H. Nasution.
Baca Juga: Biografi Ahmad Yani Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G30SPKI
Ketika melakukan dinas kemiliteran, Letnan Jenderal Suprapto pernah menjabat sebagai:
- Kepala Staf Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang.
- Staf Angkatan Darat di Jakarta.
- Deputi Kepala Staf Angkatan Darat untuk Wilayah Sumatra di Medan.
- Deputi 11 Menteri/Panglima Angkatan Darat di Jakarta.
Pada 30 September 1965, Letnan Jenderal Suprapto tengah mencabut giginya yang sedang sakit.
Merasa tidak enak badan, Letnan Jenderal Suprapto pun menghabiskan waktunya dengan membuat lukisan untuk Museum Perjuangan di Yogyakarta.
Sehari kemudian, pada tanggal 01 Oktober dini hari, Letnan Jenderal Suprapto didatangi oleh sekumpulan yang mengaku Pasukan Cakrabirawa.
Sebagai informasi, Pasukan Cakrabirawa merupakan kesatuan pengamanan Presiden Republik Indonesia.
Pasukan Cakrabirawa ini dibentuk karena terdapat beberapa kali usaha percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno.
Salah satu orang yang mengaku Pasukan Cakrabirawa ini mengatakan bahwa Letnan Jenderal Suprapto perlu menemui Presiden.
Baca Juga: Siapa Pembuat Monumen Pahlawan Revolusi yang Ada di Jakarta Timur?
Sebagai seorang perwira yang patuh, Suprapto bersedia untuk pergi menghadap dan dibawa paksa ke luar pekarangan.
Letnan Jenderal Suprapto pun dimasukkan ke dalam truk dan dibawa ke Lubang Buaya, daerah pinggiran Kota Jakarta bersama 6 orang lainnya.
Saat itu, Letnan Suprapto dituduh tergabung dalam Dewan Jenderal yang akan menggulingkan Soekarno.
Malam harinya, Letnan Jenderal Suprapto dan keenam orang lainnya ini ditembak mati dan dilemparkan ke sebuah sumur tua.
Barulah pada 5 Oktober 1965, jenazah pada korban pembunuhan dikeluarkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Pada tanggal yang sama, Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres no 111/KOTI/1965, teman-teman.
Melalui Kepres itu, Presiden Soekarno meresmikan Letnan Jenderal Suprapto bersama korban Lubang Buaya lain sebagai Pahlawan Revolusi.
Nah, itulah biografi lengkap Letnan Jenderal Suprapto, Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S. Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga: Perbedaan Pahlawan Revolusi dan Pahlawan Nasional Beserta Tokohnya
----
Kuis! |
Di mana Letnan Jenderal Suprapto lahir? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR