Hingga akhirnya ia berhasil masuk di Akademi Militer Nasional dan mengambil jurusan teknik.
pada tahun 1962, ia berhasil menyelesaikan sekolah dan memulai karir di dunia militer.
Setelah lulus pendidikan, Letda Pierre Tendean ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II Bukit Barisan, Medan.
Kemudian, pada tahun 1963, Letda Pierre Tendean mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Sekolah Intelijen di Bogor dan menjalankan tugasnya sebagai intelijen di berbagai daerah.
Pada 15 April 1965, Pierre Tendean diangkat sebagai ajudan Jenderal A.H Nasution.
Namun sayang, Pierre Tendean gugur dalam peristiwa pemberontakan G30S.
Saat it, ia sedang berada di kediaman Jenderal A.H. Nasution ketika pasukan G30S datang.
Saat itu, Pierre Tendean berpura-pura sebagai Jenderal A.H. Nasution untuk menyelamatkan atasannya tersebut.
Dalam peristiwa itu, Pierre Tendean pun diculik.
Kemudian, ia dan enam perwira TNI AD lainnya gugur di Lubang Buaya.
Untuk menghargai keberanian dan jasanya, Pierre Tendean dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi pada 5 Oktober 1965.
Baca Juga: Siapa Saja Pahlawan Revolusi pada Peristiwa G30SPKI?
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR