Tapi ini tak berlaku pada kungkang. Perut mereka memiliki beberapa ruangan dengan bakteri kecil yang membantu memecah selulosa daun, namun metabolisme mereka tetap lamban.
Kungkang memiliki metabolisme yang lambat dan membutuhkan waktu mulai dari 157 jam hingga 50 hari (1.200 jam) dari saat daun dimakan hingga dikeluarkan.
Ini menyebabkan kungkang tidak bisa makan daun dalam jumlah besar setiap hari, karena perut kungkang dalam kondisi penuh makanan yang belum tercerna sempurna.
Selain itu, kungkang buang air besar umumnya hanya sekali seminggu, lo!
Dedaunan yang rendah kalori, pencernaan yang lambat, dan tak bisa makan dalam jumlah banyak kemungkinan menjadi penyebab kungkang tak memiliki banyak energi.
Akibat metabolisme pelan dan kekurangan energi inilah kungkang bergerak dengan sangat lambat.
2. Suhu Tubuh
Kungkang dikategorikan pada hewan heterotermik.
Hal ini berarti kungkang tidak bisa mengontrol atas suhu tubuh mereka dengan baik.
Biasanya, suhu tubuh kungkang berkisar antara 25 hingga 35 derajat Celcius, tapi suhu tubuh mereka bisa turun hingga 20 derajat Celcius.
Karena adanya naik turunnya suhu, kungkang pun terlihat tidak bertenaga dan lebih suka tiduran.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR