Bobo.id - Apa saja organ pencernaan amfibi secara berurutan dan masing-masing fungsinya?
Kita pelajari organ pencernaan hewan yang bisa hidup di dua habitat ini, yuk!
Sistem pencernaan amfibi berbeda dengan hewan vertebrata lainnya, mengingat habitatnya juga berbeda.
Berikut ini adalah organ pencernaan amfibi secara umum.
Sistem pencernaan hewan amfibi secara berurutan meliputi rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus (intestinum), usus besar atau usus tebal, kloaka.
Sistem pencernaan amfibi hampir mirip dengan sistem pencernaan ikan.
Makanan pokok amfibi umumnya adalah serangga dan ikan kecil.
Penjelasan sistem pencernaan amfibi (amphibi) secara berurutan yaitu organ pencernaan katak, meliputi :
a. Rongga mulut
Rongga mulut ialah organ pencernaan pertama.
Rongga mulut, contohnya pada katak, disokong oleh rahang atas dan rahang bawah.
Baca Juga: 4 Organ Pernapasan Amfibi dan Penjelasan Mekanisme Pernapasannya
Hewan amfibi umumnya tidak memiliki gigi yang berkembang sempurna.
Di dalam mulut amfibi seperti katak dan kodok memiliki lidah yang sangat panjang dan berguna untuk menangkap mangsa.
b. Kerongkongan
Kerongkongan adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Pada katak dan kodok kerongkongan berupa saluran kecil dan sangat pendek.
c. Lambung
Makanan pun jatuh ke lambung yang bersifat asam dengan tujuan untuk membunuh kuman-kuman penyakit dan melumpuhkan mangsanya.
Di dekat lambung ada organ pankreas yang terletak di dekat lambung yang berfungsi menghasilkan enzim yang membantu pencernaan makanan.
Di dekat lambung juga terdapat hati yang menghasilkan cairan empedu yang berguna menetralisir racun.
d. Usus Kecil
Hewan amfibi seperti katak dan kodok memiliki usu katak terdiri dari beberapa bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus cerna (ileum).
Fungsi usus adalah melakukan proses penyerapan sari-sari makanan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh pankreas.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Pengertian hingga Jenis Hewan Amfibi
e. Usus Besar
Di dalam usus besar sudah tidak ada proses pencernaan lagi.
Makanan yang ada di usus besar mengalami pembusukan dan penyerapan air saja.
f. Kloaka
Sisa makanan yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui kloaka dari sistem pencernaan amfibi.
Bentuk kloaka pada hewan amfibi umumnya menyerupai kloaka pada reptil dan ikan.
Kloaka mempunyai dua saluran yaitu saluran reproduksi dan saluran pencernaan.
Teman-teman, itulah organ pencernaan amfibi secara berurutan.
Hewan amfibi dibagi menjadi tiga jenis ordo berbeda dan hanya beberapa yang mudah ditemukan.
1. Ordo Caudata dengan hewan yang tergabung di dalamnya adalah jenis hewan salamander yang bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia.
2. Ordo Stegoephalia, dengan contoh hewan adalah Ichyupsis dan merupakan jenis hewan yang akan sulit ditemukan di Indonesia.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Jenis Hewan Amfibi
3. Ordo Anura dengan contoh hewan berbagai jenis katak dari katak pohon, katak besar, hingga kodok.
Hewan amfibi adalah hewan berdarah dingin atau ektoterm
Sebutan itu diberikan, karena hewan amfibi tidak memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuhnya.
Jadi, hewan ini hanya akan bergantung dengan suhu lingkungan yang ada di sekitarnya.
Karena itu, ada beberapa jenis hewan amfibi akan sering berjemur untuk membuat tubuhnya menjadi lebih hangat.
Hewan amfibi muda akan lebih lama hidup di dalam air.
Baru setelah dewasa hewan tersebut akan mulai hidup di darat atau bisa juga di dalam air.
Bahkan beberapa jenis hewan amfibi menetas dari telur yang disimpan induknya di dalam air.
Itulah kenapa beberapa hewan amfibi memiliki jenis metamorfosis sempurna.
Baca Juga: 7 Perbedaan Katak dan Kodok, dari Kulit hingga Bentuk Tubuh
----
Kuis! |
Apa fungsi organ lambung? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR