Bobo.id - Ketika melihat ke langit, teman-teman pasti melihat awan yang berwarna putih.
Gumpalan awan bisa bergerak terbawa angin dan akhirnya menurunkan hujan di suatu tempat ketika sudah jenuh.
Awan terbagi menjadi empat jenis berdasarkan ketinggiannya, yaitu:
- Awan tinggi: cirrus, cirrocumulus, cirrostratus
- Awan sedang: alto cumulus, alto stratus
- Awan rendah: strato cumulus, stratus, nimbostratus.
- Awan vertikal (ketinggian 500-1.500 meter): cumulus, cumola nimbus
Namun, pernahkah terpikirkan kenapa awan yang ada di langit tetap mengambang dan tidak jatuh ke dasar tanah?
Kenapa bisa terjadi, ya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Proses Terbentuknya Awan
Penyebab kenapa awan tidak jatuh ke permukaan tanah adalah karena awan terbentuk dari penguapan air yang mengembun menjadi titik-titik air.
Baca Juga: Proses Penguapan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Kelas 5 SD
Sebelum mengetahui alasan kenapa awan tidak jatuh, kita harus mengetahui proses terbentuknya awan terlebih dahulu.
Uap air dan udara yang hangat akan bergerak naik ke atas di antara udara yang lebih dingin di sekitarnya.
Oleh karena itu, awan terbentuk ketika matahari membuat udara menjadi lebih hangat dan lembap, dengan memanaskan dan menguapkan air yang ada di permukaan bumi.
Udara yang hangat dan lembap ini tidak serapat udara dingin yang ada di sekitarnya, sehingga udara hangat akan bergerak naik dan mendingin karena menyentuh udara dingin di sekitarnya.
Udara dingin pun mengubah udara hangat menjadi embun dan terbentuklah awan.
Lalu, bagaimana awan tetap mengapung di udara? Mengapa awan tidak mendingin dan kembali jatuh ke tanah?
Alasan Awan tidak Jatuh ke Atas Permukaan Tanah
Ternyata, setelah udara hangat naik, mendingin, dan mengembun, serta membentuk awan. Inilah alasannya kenapa awan tidak jatuh ke tanah, yaitu:
1. Titik-Titik Air di Awan Berukuran Kecil
Alasan pertama kenapa awan tidak jatuh ke tanah adalah titik-titik air yang membentuk awan berukuran kecil, sangat kecil yaitu sekitar 20 mikrometer.
Karena ukurannya hampir sama dengan partikel debu, maka awan lebih padat daripada udara di sekitarnya.
Baca Juga: Tercatat dalam Kondisi Siaga, Gunung Merapi Masih Timbulkan Gempa dan Awan Panas Guguran
Oleh sebab itu, awan dapat mengapung di udara lebih lama sebelum mereka jenuh dan jatuh ke bumi dalam bentuk tetesan air hujan.
2. Ada Aliran Udara Hangat yang Terus-menerus Naik
Lalu, ada penyebab lain kenapa awan di langit tidak jatuh ke permukaan tanah, yaitu karena ada aliran udara hangat yang naik terus-menerus.
Akibatnya, udara hangat mendorong awan tetap di atas dan mengapung di udara.
3. Awan Lebih Hangat daripada Udara di Sekitarnya
Selain itu, kenapa awan tidak jatuh ke tanah adalah suhu awan lebih hangat daripada udara di sekitarnya.
Hal itu karena, awan menyerap energi panas dari matahari dan udara di sekitarnya tidak menyerap panas dari matahari.
Nah, itulah penjelasan kenapa awan tetap mengapung dan tidak jatuh ke tanah.
Namun, awan tidak selamanya mengapung di udara, jika udara di sekitarnya memanas, maka awan akan jenuh dan mulai berubah wujud berupa tetesan air.
Selain itu, awan bisa saling menempel dan mulai berubah wujud dan terjadilah hujan yang turun ke bumi.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Kembali Meningkat, 5 Kali Keluarkan Awan Panas dan Hujan Abu
---
Baca Lagi: |
Proses Terbentuknya Awan (halaman 1) |
Alasan Awan tidak Jatuh ke Atas Permukaan Tanah (halaman 2) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | naturemuseum.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR