Bobo.id - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober ini, mari kita berkenalan dengan profesi yang berhubungan dengannya, yuk!
Ketika seseorang merasakan ada gangguan pada kesehatan mentalnya, maka orang tersebut akan datang kepada psikolog atau psikiater.
Kedua profesi ini berkaitan dengan kesehatan mental, namun sebenarnya keduanya mempunyai tugas yang berbeda.
Kali ini, Bobo akan mengajak kamu untuk mengenal perbedaan antara profesi psikolog dan psikiater.
Profesi Psikolog
Ilmu psikologi berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.
Ilmu psikologi juga sering disebut ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa. Nah, seorang psikolog adalah orang yang ahli dalam bidang ilmu psikologi, teman-teman.
Dilansir dari Halodoc.com, psikolog menangani kasus-kasus kejiwaan, mendiagnosis gejala psikologis pasien, dan melakukan psikoterapi sebagai bentuk penanganannya.
Selain menangani kasus kejiwaan, seorang psikolog juga berwenang mengadakan tes IQ/EQ, tes minat, tes bakat, tes kepribadian, dan sebagainya.
Hanya saja, psikolog tidak boleh meresepkan obat untuk menangani kasus kejiwaan seseorang.
Wewenang seorang psikolog adalah mengendalikan perilaku, pikiran, dan emosi pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Baca Juga: Kenapa Gigi Bisa Sakit? Ketahui 5 Penyakit Gigi yang Perlu Ditangani oleh Dokter Gigi
Profesi Psikiater
Ilmu psikiatri adalah cabang (spesialisasi) ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penyakit jiwa.
Seseorang dapat disebut menjalani profesi psikiater jika telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dan mengambil spesialisasi kejiwaan.
Jadi, psikiater adalah spesialisasi dari ilmu kedokteran, yang artinya dokter kejiwaan.
Seorang psikiater harus mengetahui segala hal tentang diagnosis dan perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi psikologis pasien.
Di banyak negara, psikiater adalah pekerjaan legal dan klinis sehingga ia bertanggung jawab atas keseluruhan perawatan kesehatan mental pasien.
Berbeda dengan psikolog, psikiater justru harus bertanggung jawab terhadap diagnosis gangguan mental seseorang dan menentukan pengobatannya.
Fokus seorang psikiater adalah memahami ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia, teman-teman.
Selain dapat meresepkan obat, seorang psikiater juga berhak memberikan terapi otak, fisik, dan laboratorium yang dibutuhkan pasiennya.
Hubungan Mental dan Otak
Teman-teman, masih ingatkah kamu tentang amigdala pada otak manusia?
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Begini Kondisi Otak Manusia saat Mengalami Lupa
Dilansir dari Healthline, amigdala adalah sekelompok sel di dekat dasar otak yang mengatur emosi kita.
Selain mengatur emosi, amigdala juga mempertahankan ingatan dan menempelkan ingatan tersebut ke emosi tertentu.
Pada waktu tubuh kita merasakan bahaya, amigdala akan mengaktifkan bagian otak tertentu untuk memberi sinyal agar hormon stres dikeluarkan.
Adapun hal-hal yang membuat amigdala mengeluarkan hormon stres adalah rasa takut, cemas, dan marah.
Nah, orang yang mengalami gangguan mental dipicu oleh rasa stres berlebihan, perasaan trauma, cedera pada otak, dan sebagainya.
Itulah penjelasan tentang psikolog dan psikiater, beserta hubungan antara kesehatan mental dan otak manusia.
----
Kuis! |
Apa saja wewenang seorang psikiater? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR