Bobo.id - Tahukah teman-teman perbedaan dan persamaan historiografi tradisional, kolonial, dan modern?
Untuk membahas soal di atas, kita harus mengenal pengertian historiografi dulu, nih.
Historiografi ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan sosial yang fokus pada cabang ilmu sejarah, ya.
Pengertian historiografi adalah ilmu yang mempelajari metode penggambaran atau penulisan sejarah, seperti asal-usul, riwayat, atau pengetahuan tentang peristiwa di masa lampau.
Historiografi merupakan kajian mengenai metode sejarawan dalam pengembangan sejarah sebagai disiplin ilmiah.
Singkatnya, historiografi sebagai bentuk publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan mengenai peristiwa atau kumpulan peristiwa-peristiwa di masa lampau yang diketahui dari kegiatan penelitain sejarahyang bisa diprtanggungjawabkan.
Dalam perjalanannya, historiografi dibagi menjadi 3 macam, yakni historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.
Historiografi ini ilmu yang sangat penting, ya, teman-teman.
Dengan ilmu ini, kita bisa belajar ilmu sejarah dengan runtut, misalnya belajar sejarah kerajaan Majapahit dari awal berdiri hingga keruntuhannya.
Itu adalah fungsi penting historiografi yang disusun oleh para sejarawan dari potongan bukti-bukti sejarah.
Perbedaan dan Persamaan Tiga Jenis Historiografi
Nah, kita bahas perbedaan tiga jenis historiografi dulu, ya.
a. Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara.
Penulisan sejarah masa kerajaan tradisional berfungsi untuk merekam dan mewariskan kehidupan dinasti yang berkuasa kepada penerus atau generasi selanjutnya.
Ciri-ciri umum historiografi tradisional ada tiga macam:
- Sudut pandang penulisannya berbentuk istanasentris (bercerita tentang raja-raja dan istana).
- Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi atau penerimaan serta pengakuan atas kekuasaan raja.
- Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu.
- Banyak mengandung unsur mitos.
Contoh historiografi tradisional di antaranya adalah sejarah Melayu, hikayat raja-raja Pasai, hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, Babad Pajajaran, Babad Kartasura, Babad Majapahit, dan lainnya.
b. Historiografi Kolonial
Baca Juga: Sejarah Hari Batik Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober, UNESCO Jadi Penentu
Sesuai namanya, historiografi kolonial merupakan salah satu penulisan sejarah pada masa kolonialisme atau penjajahan bangsa Eropa di Indonesia.
Historiografi ini membahas masalah penjajahan Belanda terhadap bangsa Indonesia yang disusun oleh orang-orang Belanda.
Tujuan penulisannya untuk memperkuat kedudukan kolonialisme di negara jajahan.
Ciri-ciri historiografi kolonoal adalah:
- Sudut pandang penulisannya adalah Neerdelandosentris atau Eropasentris.
- Tulisannya bersifat subjektif pemerintah kolonial yang memihak penjajah (Belanda).
- Disusun dengan mengabaikan sumber lokal/ sumber asli tanah jajahan.
Contoh historiografi kolonial adalah Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke, Koloniale Geschiedenis karya Colenbrander, dan Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya F.W Stapel.
c. Historiografi Modern
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, historiografi modern adalah penulisan sejarah yang menggunakan metode analisis yang berpedoman pada prinsip sejarah sebagai ilmu.
Historiografi modern memaparkan laporan peristiwa sesuai data dan fakta bersumber asli yang bisa dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Pengaruh Budaya Hindu-Buddha Terhadap Perubahan Lingkungan Alam dan Sosial di Indonesia
Ciri-ciri historiografi modern adalah:
1. Memiliki metodologi kritis dengan penulisan sesuai kaidah-kaidah ilmiah.
2. Bersifat kritis historis, di mana penyusun harus melakukan penelitian sejarah menggunakan pendekatan multidimensional dari berbagai sudut pandang sejarah.
3. Membahas peran-peran rakyat jelata dalam sejarah.
4. Memuat kritik atau tanggapan atas suatu rezim yang berkuasa.
Contoh historiografi modern adalah Pelayaran dan Perniagaan Nusantara abad ke-16 dan 17 karya Adrian B Lapian; Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo;
Islam dan Masyarakat karya Taufik Abdullah; dan Menengok Sejarah Konstitusi Indonesia karya Anhar Gonggong.
Persamaan Tiga Jenis Historiografi
Kita sudah membahas perbedaan masing-masing jenis historiografi. Sekarang kita bahas persamaan ketiganya.
Historiografi sebagai cabang ilmu yang mempelajari tentang perkembangan penulisan sejarah dari masa ke masa, atau dalam arti lain disebut dengan sejarah dari penulisan sejarah.
Jadi, persamaan historiografi adalah menceritakan kehidupan manusia dari masa ke masa melalui sudut pandang tertentu secara berurutan dan memiliki maksud serta tujuan tertentu.
Teman-teman, itulah pembahasan perbedaan dan persamaan tiga jenis historiografi.
----
Kuis! |
Sebutkan pengertian historiografi tradisional! |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR