Suku Tengger atau juga disebut orang Tengger atau wong Brama adalah suku yang mendiami dataran tinggi sekitaran kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur, Indonesia.
Penduduk suku Tengger menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang.
Ada tiga teori asal nama Suku Tengger, yaitu:
1. Tengger berarti berdiri tegak atau berdiam tanpa gerak, yang melambangkan watak orang
2. Tengger yang berbudi pekerti luhur, yang harus tercermin dalam segala aspek kehidupan.
3. Tengger bermakna pegunungan, yang sesuai dengan daerah kediaman suku Tengger.
Leluhur Suku Tengger diyakini bernama, yakni Rara Anteng dan Jaka Seger, di mana nama keduanya digabung menjadi Tengger.
Agama asli orang Tengger kemungkinan adalah sejenis campuran agama hindu-buddha zaman Majapahit dengan beberapa elemen pemujaan kepada leluhur, berbeda dengan agama Hindu Dharma dari Bali.
Bedanya, Suku Tengger tidak menerapkan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari seperti kepercayaan hindu-buddha zaman dulu.
Bagi suku Jawa Tengger, Gunung Bromo atau Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.
Suku ini dipimpin oleh seorang pandhita atau tetua adat yang berfungsi juga sebagai pemimpin ritual suci.
Baca Juga: Keberagaman Suku di Indonesia, Ini Daftar Suku di Bali dan Penjelasannya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR