Bobo.id - Apakah teman-teman sering mengalami rasa mengantuk pada siang hari?
Ternyata, rasa mengantuk berlebihan pada siang hari bukan bukan pertanda malas, lo.
Karena, kemungkinan kita sedang mengalami hipersomnia yang menjadi salah satu gangguan medis.
Akibat mengalami hipersomnia, seseorang akan mengalami penurunan fungsi kognitif akibat rasa kantuk yang tidak dapat ditahan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipersomnia, simak penjelasan beriku ini, yuk!
Apa Itu Hipersomnia?
Hipersomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, meskipun pada malam hari sudah tidur dengan cukup.
Hipersomnia juga menyebabkan seseorang kesulitan tetap terjaga dan mereka bisa tertidur kapan saja dan di mana saja akibat rasa kantung berlebihan.
Tentu hal ini bisa membahayakan pasien hipersomnia apalagi jika sedang berada di tempat umum atau mengemudi.
Hipersomnia sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu hipersomnia primer dan sekunder.
Hipersomnia primer adalah hipersomnia yang disebabkan gangguan fungsi sistem saraf pusat dalam mengatur waktu untuk tetap terjaga atau tertidur.
Baca Juga: Mudah Merasa Lelah dan Kantuk? Coba Atasi dengan 7 Cara Ini, Salah Satunya Makan Teratur
Akibatnya, seseorang bisa merasakan kantuk secara tiba-tiba dan tanpa sebab.
Sedangkan, hipersomnia sekunder disebabkan oleh rasa lelah akibat kekurangan waktu tidur di malam hari.
Namun, kondisi hipersomnia sekunder juga bisa disebabkan oleh riwayat penyakit kronis atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Gejala-Gejala Hipersomnia
Umumnya, gejala yang dirasakan oleh seseorang yang mengalami hipersomnia adalah kelelahan dan tidur sepanjang hari hingga kesulitan bangun.
Selain itu, berikut beberapa gejala lain yang akan dialami oleh pasien hipersomnia, yaitu:
- Energi rendah
- Mudah marah
- Gelisah
- Kehilangan selera makan
- Berpikir atau berbicara lambat
Baca Juga: Sudah Tidur Cukup, Kenapa Sering Menguap Meski Tidak Mengantuk?
- Kesulitan mengingat
- Kegelisahan
Penyebab Hipersomnia
Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya hipersomnia, selain gangguan saraf atau kurang tidur, yaitu:
- Gangguan tidur narkolepsi (mengantuk pada siang hari) dan sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
- Tidak cukup tidur di malam hari (kurang tidur)
- Kelebihan berat badan
- Cedera kepala atau penyakit saraf, seperti sklerosis ganda atau penyakit parkinson
- Mengonsumsi obat penenang atau antihistamin (antialergi)
- Genetika atau keturunan yang juga mengalami hipersomnia
- Depresi
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Risiko Batu Ginjal, Ini 6 Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging Merah
Cara Mengatasi Hipersomnia
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipersomnia, yaitu:
- Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, yaitu dengan mengatur jam tidur cukup dan mengurangi kebiasaan terjaga di malam hari.
- Menerapkan pola tidur bersih, yaitu menghindari aktivitas yang dapat mengurangi kualitas tidur berkurang.
Misalnya, tidak langsung tidur setelah makan, tidur dan bangun di jam yang sama, mandi sebelum tidur, dan membersihkan kasur sebelum tidur agar lebih nyaman.
- Rutin membersihkan tempat tidur dan kamar untuk meningkatkan kualitas tidur, bisa juga menggunakan aromaterapi yang harumnya sesuai selera.
- Rutin olahraga agar tubuh bugar dan lebih segar, jadi tidak mudah kehilangan energi.
- Melakukan hobi di waktu senggang untuk mengaktifkan otak dan meningkatkan keterampilan.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang hipersomnia yang menyebabkan teman-teman rasa mengantuk berlebih tanpa sebab, meskipun di siang hari.
Baca Juga: Ada yang Mengantuk Sepanjang Hari, Kenali 6 Tipe Kebiasaan Tidur Ini, Kamu yang Mana?
(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)
---
Kuis! |
Apa itu hipersomnia primer? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR