Bobo.id - Bulan merupakan satelit planet Bumi yang paling terang setelah Matahari.
Meskipun cahaya terang Bulan bukan berasal dari dirinya sendiri, Bulan tetap bersinar terang karena memancarkan cahaya yang diterimanya dari Matahari.
Pada pelajaran IPA kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar, kamu harus menyebutkan karakteristik dari bulan sebagai satelit bumi.
Yuk, cari tahu karakteristik dan fakta menarik tentang Bulan dari penjelasan berikut ini!
Karakteristik Bulan
Bulan memiliki diameter 3.476 km, atau setara dengan 0,27 kali diameter Bumi, sedangkan diameter Bumi sebesar 12.756 km.
Tidak ada atmosfer di permukaan Bulan, namun suhu permukaannya dapat mencapai -230°C hingga 123°C.
Bulan juga mempunyai gaya gravitasi, yaitu sebesar 0,16 kali Gravitasi Bumi.
Dengan adanya gaya gravitasi inilah, manusia sudah berkali-kali berhasil menjejakkan kakinya di Bulan, teman-teman.
Sebagai satelit, Bulan bertugas mengelilingi planet Bumi dengan kecepatan revolusi 29,5 hari di Bumi.
Meskipun tidak secerah Matahari, Bulan diketahui masih 100.000 kali lebih terang dari bintang-bintang di sekelilingnya.
Baca Juga: Apa Saja Pengaruh Rotasi dan Revolusi Planet Bumi bagi Kehidupan?
Warna Bulan yang Berubah
Jika kita melihat pada siang hari, warna Bulan akan terlihat redup dan putih dikelilingi oleh birunya langit.
Namun jika sudah malam, Bulan akan tampak bervariasi, seperti berwarna kuning cerah hingga merah terang.
Dilansir dari ZME Science, perbedaan warna Bulan ini sebenarnya disebabkan oleh fenomena optik di atmosfer Bumi.
Di luar atmosfer Bumi, Bulan tampak gelap dengan pantulan sinar dari Matahari. Ini yang membuatnya tampak abu-abu kecokelatan.
Warna abu-abu pada Bulan ini dikarenakan sebagian besar mengandung oksigen, silikon, magnesium, besi, kalsium, dan alumunium.
Sebenarnya ada juga batuan Bulan yang berwarna kehijauan yang dikenal sebagai olivine, namun jumlahnya tidak banyak.
Batuan bulan yang berwarna lebih terang biasanya adalah feldspar plagioklas, sedangkan batuan yang lebih gelap adalah piroksen.
Sebagian besar bebatuan yang kita lihat adalah batuan vulkanik dan kemudian dikeluarkan dari dalam Bulan selama letusan gunung berapi.
Dilansir dari Universe Today, saat kita melihat Bulan dari Bumi, sebagian atmosfer akan menghalangi pandangan kita.
Nah, hal inilah yang akan memengaruhi bagaimana warna Bulan akan terlihat oleh mata, teman-teman.
Baca Juga: 5 Planet Kerdil di Tata Surya Beserta Karakteristiknya
Bulan Mengumpulkan Listrik
Dilansir dari National Geographic, saat purnama, Bulan akan mengumpulkan kekuatan berupa elektron listrik.
Dari manakah listrik itu berasal? Salah satu nama lapisan atmosfer Bumi yang berhubungan dengan hal ini yaitu lapisan mesosfer.
Lapisan mesosfer berada pada ketinggian 50 kilometer sampai dengan 75 kilometer di atas permukaan Bumi. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai 0,4°C setiap pada ketinggian 100 meter.
Nah, pada lapisan ini benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai menjadi debu. Sehingga, lapisan mesosfer berfungsi untuk melindungi Bumi dari meteor dan lain sebagainya.
Di lapisan mesosfer ini juga terdapat lapisan luar bernama ionosfer, di mana elektron-elektron listrik dihasilkan.
Ketika ada materi yang mencapai ketinggian lapisan ionosfer tersebut, maka materi tersebut akan menabrak ruang hampa udara.
Bersamaan dengan hal itu, cahaya bintang akan menyerang materi sehingga materi yang berada di lapisan tersebut akan melepaskan elektron-elektron.
Nah, elektron inilah yang menciptakan cangkang tipis bermuatan listrik di sekitar Bulan.
---
Kuis! |
Apa penyebab perubahan warna pada Bulan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR