Bobo.id - Teman-teman pasti pernah menemukan daftar harga yang ditulis menggunakan nominal “K” untuk ribuan.
Misalnya, 20K atau 25K bukannya Rp20.000 atau Rp25.000. Apalagi, makin banyak orang yang melakukannya, karena dianggap lebih singkat saat ditulis.
Namun, banyak orang yang belum tahu singkatan “K” atau maksud dari huruf “K” yang ada di belakang angka meskipun sering digunakan.
Untuk mengetahui arti penulisan “K” pada nominal angka ribuan, kita bisa menyimak penjelasannya seperti berikut, kok. Yuk, cari tahu!
Arti “K” dalam Nominal Ribuan dan Sejarahnya
Ternyata, penggunaan “K” untuk mempersingkat menulis nominal ribuan berasal dari kilo, yaitu satuan unit pengukuran dalam Satuan Internasional (SI).
Asal kata kilo sendiri berasal dari bahasa Yunani, ‘chilioi’ yang berarti menyatakan banyak atau jamak.
Lalu, kata chilioi diserap kedalam bahasa Prancis menjadi kilo, yang mewakili satuan ukuran dalam ribuan.
Setelah itu, barulah muncul istilah satuan lainnya seperti kiloliter, kilogram, kiloton, dan lain-lain.
Jadi, daripada menulis Rp20.000 agar lebih singkat teman-teman bisa menulisnya 20K, yang menyatakan banyak.
Sejak Kapan “K” jadi Pengganti Ribu?
Namun, sebenarnya sejak kapan “K” menjadi pengganti ribu ketika menulis nominal harga, ya?
Menurut catatan dalam glosarium buku teks Basic Electrical Engineering terbitan McGraw-Hill's tahun 1945, penggunaan “K” dalam nominal ribuan sudah dilakukan sejak tahun 1940-an.
Kemudian, seiring semakin umumnya penggunaan “K” untuk menyatakan ribuan maka dua tahun setelahnya, perusahaan elektronik Radio Corporation of America (RCA) memasukkan "K" dalam glosariumnya, Common Words in Radio, Television, & Electronics.
Manfaat Menulis “K” untuk Menyatakn Nominal Ribuan
Tentu saja penggunaan “K” lebih banyak dipilih agar mempersingkat penulisan dan tidak membutuhkan banyak tempat.
Berikut, contoh penggunaan huruf “K” untuk mempersingkat penulisan angka nol, yaitu:
- 1.000 menjadi 1K
- 10.000 menjadi 10K
- 100.000 menjadi 100K
- 1.000.000 menjadi 1000K
O iya, umunya penyingkatan ribuan menjadi “K” banyak dilakukan oleh pedagang agar memberikan unsur psikologis pada calon pembeli.
Baca Juga: Apa Bedanya Penulisan Rupiah 'IDR' dan 'Rp'? Ini Penjelasannya
Akibatnya, bisa saja calon pembeli menganggap mencantumkan harga dengan cara disingkat terlihat lebih murah, daripada menuliskan angka 0 tanpa disingkat.
Huruf “K” dalam Teknologi
Tidak hanya digunakan ketika menuliskan nominal ribuan untuk harga. Tetapi, huruf “K” juga digunakan dalam satuan teknologi, lo.
Misalnya, ketika teman-teman melihat reklame yang menawarkan televisi yang biasanya menampilkan resolusi 4K.
Artinya, resolusi gambar yang ditampilkan sebesar 4.000 pixel, sehingga konsumennya bisa merasakan pengalaman menonton dengan video berkualitas tinggi.
Mengenal IDR
Selain menggunakan “K”, banyak juga yang menggunakan IDR untuk menyingkat penulisan nominal harga.
IDR adalah singkatan untuk mata uang Indonesia, yaitu Indonesia Rupiah.
Hal ini berdasarkan peraturan resmi internasional, yang menetapkan kalau mata uang dari berbagai negara mempunyai kode singkatan terdiri dari tiga huruf.
Kode tersebut digunakan untuk mendefinisikan nama mata uang dari berbagai negara, serta bermanfaat ketika melakukan transaksi internasional.
Jadi, teman-teman bisa menuliskan nominal harga lebih lengkap sekaligus menunjukkan mata uang yang digunakan untuk transaksi, misalnya IDR 10K yang artinya Rp10.000.
Baca Juga: Wah, Seekor Anjing Bernama Poppy Berhasil Menemukan Jamur Truffle Bernilai Belasan Juta Rupiah!
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai arti “K” dalam nominal ribuan dan sejarahnya.
(Penulis: Nur Rohmi Aida)
---
Kuis! |
Apa arti chilioi dalam bahasa Yunani? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR