Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah menyadari kenapa dahi dan wajah kita secara otomatis akan mengernyit ketika lidah merasakan asam berlebihan?
Bahkan, kadang kala hanya dengan melihat seseorang meminum es jeruk nipis, wajah kita ikut mengernyit tanpa tahu rasanya.
Kira-kira hal ini terjadi karena apa, ya? Yuk, cari tahu fakta menariknya dari penjelasan berikut!
Ada Saraf di Lidah
Dilansir dari National Geographic Kids, manusia memiliki sekitar 10.000 kuncup pengecap yang masing-masing memiliki 50 sel perasa.
Kuncup pengecap ini berukuran sangat kecil, sehingga kita tidak bisa melihatnya, bahkan ketika bercermin.
Jika kamu menjulurkan lidahmu sambil bercermin, kamu bisa melihat tonjolan kecil pada lidah yang bernama papilla.
Kuncup pengecap bekerja dengan cara yang menarik, yang membuat kita dapat membedakan makanan lezat dan kurang lezat.
Ketika kamu memasukkan makanan ke dalam mulutmu, makanan tersebut akan larut di dalam air liur.
Pada saat itulah kuncup pengecap akan merasakan zat kimia dari cairan atau larutan antara air liur dan makanan.
Kemudian, sel-sel perasa pada kuncup pengecap akan mengirimkan sinyal kepada otak, sehingga otak bisa memutuskan boleh tidaknya makanan tersebut dikonsumsi.
Baca Juga: Sehatkan Otak dan Tingkatkan Daya Ingat, Ini 7 Manfaat Bisa Bahasa Asing
Alasan Wajah Mengernyit
Ketika kita merasakan asam yang berlebihan, saraf-saraf di permukaan lidah akan mengirimkan sinyal kepada otak.
Otak menerima sinyal dan menerjemahkannya sebagai gangguan atau respons penolakan, sehingga otak membuat otot-otot di wajah menjadi lebih tegang dan mengernyit.
Jadi, meskipun manusia membutuhkan vitamin C yang terasa asam, manusia tidak bisa menghentikan respons alami ketika merasa asam.
Setiap orang memiliki ketahanan terhadap rasa asam yang berbeda-beda.
Namun, jika rasa asamnya berlebihan, semua orang akan menunjukkan kernyitan wajah tanda penolakan.
Nah, itulah mengapa wajah kita mengernyit ketika merasakan asam dari minuman atau makanan tertentu.
Suhu Memengaruhi Kondisi Lidah
Lidah kita juga dapat mengalami beberapa gangguan yang dapat menyebabkan perubahan warna lidah dan fungsinya.
Pernahkah kamu mengalami lidah yang mati rasa setelah tidak sengaja merasakan suhu terlalu panas dari makanan atau minuman?
Keadaan ini terjadi disebabkan oleh masalah pada saraf di lidah atau otak yang berperan dalam proses pengecapan.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Begini Kondisi Otak Manusia saat Mengalami Lupa
Sedangkan lidah yang berubah warna biasanya disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.
Misalnya, kekurangan nutrisi tertentu, infeksi jamur atau bakteri, dehidrasi atau kekurangan asupan cairan tubuh, kebiasaan tidak sehat, dan kurang menjaga kebersihan lidah.
Menurut penelitian dari Cel Rep yang dikutip dari Livescience, ada sekitar 20 miliar mikroba yang hidup pada lidah manusia.
Mikroba tersebut membentuk komunitas atau kelompok yang menciptakan biofilm untuk menguntungkan mulut kita.
Sayangnya, beberapa jenis mikroba tidak bisa tumbuh seimbang ketika terdapat lapisan lengket yang tebal di lidah.
Menurut The Role of Dental Plaque Biofilm, sifat biofilm dari mikroba di lidah bisa menciptakan pertahanan untuk melindungi mulut.
Namun, jika mikroba ini tidak dihilangkan secara teratur, justru dapat menyebabkan masalah gigi berlubang, gingivitis, dan periodontitis.
Artinya, lidah kita harus dibersihkan secara rutin agar dapat mempertahankan fungsinya dengan baik.
---
Kuis! |
Apa fungsi otak ketika lidah merasakan makanan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR