Bobo.id - Selama ini kita mengenal alat pengukur suhu tubuh atau termometer.
Alat pengukur suhu tubuh atau termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh ini bisa diletakkan di ketiak maupun di mulut.
Dalam beberapa menit, biasanya suhu tubuh kita akan terlihat dan ditunjukkan oleh angka yang ada di termometer.
Suhu tubuh yang ditunjukkan oleh termometer ini ternyata karena adanya air raksa di dalam termometer.
Sebenarnya, air raksa itu apa, sih? Apakah itu sama dengan air yang kita temui sehari-hari?
Apa Itu Air Raksa?
Ternyata air raksa tidak ada hubungannya dengan air yang kita konsumsi sehari-hari, teman-teman.
Menurut Halodoc.com, air raksa adalah unsur kimia yang disimbolkan dengan Hg dengan nomor atom 80.
Unsur yang disebut barusan mengandung merkuri dan bisa membahayakan kesehatan, terutama jika terhirup, tertelan, atau bahkan terserap oleh kulit.
Simbol Hg berasal dari kata Yunani, hydrargyrum, yang artinya perak cair.
Hal ini disebabkan air raksa memiliki penampakan seperti cairan berwarna perak.
Baca Juga: 6 Benda yang Tidak Boleh Dibuang Sembarangan, Ada Baterai hingga Minyak Goreng
Air raksa merupakan unsur kimia yang terbentuk secara alami pada batuan di kerak bumi, terutama dalam endapan batu bara.
Ada beberapa bentuk dari merkuri, yaitu merkuri unsur (logam), senyawa merkuri anorganik, dan senyawa organik (metilmerkuri).
Kenapa Air Raksa Dijadikan Isi Termometer?
Air raksa adalah penghantar panas yang baik. Karena faktor inilah, suhu tubuh yang diukur dengan termometer kaca yang diisi air raksa jadi cepat diketahui.
Selain itu, air raksa juga punya kalor yang lebih rendah dibandingkan cairan lainnya.
Akibatnya, air raksa bisa dengan cepat mendeteksi perubahan suhu yang terjadi, meski sekecil apapun.
Cakupan pengukuran suhu yang bisa dideteksi oleh air raksa cukup besar, yaitu dari suhu -39 derajat Celcius dan titik didih hingga 357 derajat Celcius.
Untuk mengukur suhu tubuh, termometer yang diisi oleh air raksa biasanya terbuat dari tabung kaca yang bagian ujungnya terdapat logam panjang berukuran kecil.
Ketika mengukur suhu tubuh, bagian logam ini akan dimasukkan ke bagian tubuh yang dirasa bersuhu tinggi, seperti ketiak maupun mulut.
Nah, nantinya panas akan diterima oleh logam tadi, yang kemudian dihantarkan ke air raksa.
Baca Juga: Ada Berbagai Jenis Termometer, Bagaimana Cara Tepat Memeriksa Tubuh Pakai Termometer?
Air raksa yang menerima perubahan panas tubuh dari logam ini nantinya perlahan-lahan akan naik dan menunjukkan perubahan suhu pada tubuh.
Logam Beracun
Bekerja dengan air raksa memerlukan kewaspadaan yang tinggi, lo. Air raksa adalah logam beracun yang berbahaya bagi semua organisme hidup meski terbentuk secara alami di lingkungan.
Untuk jenis logam sangat berbahaya, beberapa tetes saja dapat menghasilkan asap yang mampu mencemari udara di dalam ruangan. Selain itu, jika air raksa mengenai kulit, maka air raksa akan terserap ke aliran darah, sehingga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Ada beberapa gejala saat seseorang alami keracunan merkuri yang terkandung dalam air raksa, yaitu:
- Gangguan gerakan yang terkoordinasi, seperti berjalan atau menulis.
- Gangguan bicara, pendengaran, hingga gangguan penglihatan.
- Perubahan suasana hati.
- Kelemahan otot.
- Mati rasa dan perasaan kesemutan pada sekujur tubuh.
- Ruam kulit.
Nah, itulah penjelasan mengenai air raksa, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Orang Amerika Menggunakan Fahrenheit Sebagai Satuan Pengukur Suhu?
----
Kuis! |
Berapa nomor atom air raksa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Halodoc.com,Bobo,Britannica |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR