Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu menikmati beragam mi yang populer di Jepang?
Dengan adanya globalisasi, kita tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk menikmati hidangan khas dari negara tersebut.
Sudah banyak hidangan khas Jepang yang dijual di Indonesia, salah satunya hidangan mi yang populer di sana.
Di Jepang, hidangan mi paling populer yaitu Ramen, namun selain itu ada juga Udon dan Soba. Apakah ketiganya berbeda? Tentu saja!
Yuk, cari perbedaan dan fakta menarik Ramen, Udon, dan Soba dari artikel berikut ini!
Ramen
Ramen berasal dari hidangan bernama lamian asal Tiongkok yang berkembang di Jepang.
Awalnya, hidangan lamian asal Tiongkok pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada akhir abad ke-19 oleh para imigran Tiongkok.
Semakin berkembangnya zaman, variasi lamian yang ada di Jepang akan berkembang menjadi ramen. Nama “ramen” sendiri berasal dari lamian yang artinya mi yang dibuat renggang.
Dilansir dari National Geographic, ramen terdiri dari dua komponen utama, yaitu kaldu dan mi. Setiap daerah di Jepang memiliki gaya dan komposisi kaldu yang berbeda-beda.
Semangkuk ramen yang sempurna disiram dengan kaldu yang digunakan untuk merebus 40 bahan selama berjam-jam.
Baca Juga: Banyak Digemari Anak-Anak, Inilah Sejarah Anime dari Jepang
Mi ramen biasanya bisa disimpan hingga sepuluh hari di tempat yang sejuk, agar tercapai rasa dan tekstur yang paling lezat.
Diketahui ada sekitar 30 jenis ramen di Jepang dengan 4.000 tempat yang menjualnya di Tokyo.
Uniknya, di Jepang, orang membeli ramen untuk dimakan dalam waktu cepat, meskipun pembuatannya begitu lama.
Setelah menghabiskan ramen pesanannya, orang-orang akan membayar dan segera keluar dari restoran untuk bergantian dengan orang yang mengantre.
Udon
Dibanding ramen, mi udon memiliki ukuran atau diameter mi yang lebih besar dan tebal, teman-teman.
Dilansir dari Japanesestation.com, udon berasal dari Tiongkok pada masa dinasti Tang, yang awalnya berbentuk seperti pangsit.
Di Jepang, udon menjadi populer karena merupakan hidangan utama penganut agama Budha.
Udon terbuat dari tepung terigu yang diaduk dengan air, kadang ditambahkan garam dan cuka hingga menjadi adonan lentur.
Udon bisa dijual dalam keadaan segar atau beku untuk diolah sendiri atau yang siap saji dan tinggal makan.
Secara sederhana, udon sudah bisa disajikan dengan kuah bening dari kaldu dashi, shoyu, atau miso.
Baca Juga: 6 Ras Anjing Asli Jepang yang Jarang Orang Tahu, Ada Anjingmu?
Selain disajikan dengan kuah, udon juga dapat diolah dengan cara digoreng, yang biasa disebut yaki udon.
Soba
Secara ukuran, mi soba lebih mirip dan mendekati ukuran diameter mi ramen, teman-teman.
Namun, soba tidak berwarna putih seperti mi ramen maupun mi udon, melainkan berwarna lebih gelap, yaitu abu-abu.
Hal ini disebabkan karena soba terbuat dari tepung buckwheat atau tepung soba, yang dicampur dengan tepung gandum.
Disajikan berkuah, kuah soba memiliki karakteristik yang warnanya gelap, yang disebut tsuyu.
Cara menikmati soba adalah dengan cara mencelupkan soba pada kuahnya, sehingga soba tidak dicampur langsung dengan kuah.
Jika ramen disajikan panas, mi soba disantap dengan kuah yang dingin atau mi dalam keadaan dingin.
Bagi seseorang yang memiliki alergi gluten, maka sebaiknya mengonsumsi soba dibandingkan ramen atau udon.
Gluten adalah salah satu jenis protein yang terdapat di dalam gandum dan jelai, teman-teman.
Soba tidak terbuat dari 100 persen tepung gandum, melainkan menggunakan campuran tepung buckwheat yang mengandung gluten rendah.
Nah, itulah perbedaan dan fakta-fakta unik tentang ramen, udon, dan soba sebagai mi yang populer di Jepang.
----
Kuis! |
Kapan ramen dikenal oleh penduduk Jepang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR