Disamping sebagai pusat perdagangan, Kerajaan Samudra pasai ini juga merupakan pusat perkembangan agama Islam, lo.
Sultan Samudra Pasai disebut sebagai sosok yang menjunjung tinggi agama dan berhasil mengajak masyarakat sekitar untuk memeluk Islam.
Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai
Sama seperti kerajaan lainnya, Kerajaan Samudra Pasai juga mengalami kemunduran seiring berkembangnya zaman.
Dilansir dari Kompas.com, runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai dipengaruhi oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.
Salah satu faktor internalnya adalah adanya konflik keluarga kerajaan yang mulai terjadi pada akhir abad ke-14.
Akibat konflik internal ini, maka muncul perang saudara dan perebutan kekuasaan di dalam istana, teman-teman.
Sementara itu, faktor eksternalnya adalah Kerajan Samudra Pasai menjadi sasaran Kerajaan Majapahit yang berambisi menyatukan Nusantara.
Cara yang dilakukan Kerajaan Majapahit untuk menyerang Kerajaan Samudra Pasai menggunakan serangan darat dan invasi laut.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Mengapa Benteng Fort Rotterdam Didirikan di Dekat Pantai?
Tak hanya serangan Majapahit, faktor eksternal lainnya adalah munculnya pusat politik dan perdagangan baru di Malaka yang lebih strategis.
Akibat sektor perdagangan Kerajaan Malaka sangat mendominasi, maka Kerajaan Samudra Pasai mulai mengalami kemunduran.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR