Bobo.id - Teman-teman tentu sudah pernah mendengar tentang masa penjajahan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda, seperti pembahasan materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Pada masa penjajahan Belanda itu, banyak wilayah yang melakukan perlawanan termasuk rakyat Bali.
Masuknya Belanda ke berbagai wilayah di Indonesia bukan hanya menjarah hasil bumi, tapi juga mengusik adat serta peraturan daerah setempat.
Tentu saja, hal itu membuat rakyat termasuk para penguasa menjadi geram dengan sikap Belanda.
Di Bali, Belanda juga mengganggu sebuah peraturan yang sudah ada sangat lama yaitu Hak Tawan Karang.
Nah, dari itulah perlawanan mulai dilakukan oleh rakyat Bali pada Belanda.
Berikut akan dijelaskan alasan dan proses perlawanan yang dilakukan rakyat Bali.
Latar Belakang Perlawanan Rakyat Bali
Munculnya Belanda di wilayah Bali tentu tidak diterima baik oleh masyarakat termasuk berbagai kerajaan yang ada.
Selain melakukan tindakan sewenang-wenang, Belanda juga mengganggu tradisi dan aturan adat yang sudah ada sebelum penjajahan terjadi.
Perbuatan Belanda itulah yang membuat rakyat menjadi geram hingga memutuskan untuk melakukan perlawanan.
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
Penjajahan yang dilakukan Belanda membuat sebuah aturan yang disebut Hak Tawan Karang harus dihapuskan.
Hak Tawan Karang adalah tradisi Bali yang menyebutkan bahwa kapal beserta isinya yang karam dan terdampar di pesisir Bali adalah hak milik raja setempat.
Belanda menganggap peraturan itu tidak dapat diterima dan harus dihapuskan.
Untuk bisa menghapuskan peraturan itu, Belanda mencoba membujuk raja-raja yang ada di Bali dan membuat perjanjian penghapusan Hukum Tawan Karang.
Namun, hingga tahun 1844 Raja Buleleng dan Raja Karangasem menolak melakukan penghapusan atas aturan Hak Tawan Karang dan masih terus menerapkannya.
Bahkan ada dua kapal Belanda yang karam di wilayah Kerajaan Buleleng dan diakuisisi oleh kerajaan tersebut.
Dengan alasan itulah, terjadinya penyerangan Belanda pada Bali yang dihadapi oleh rakyat.
Perlawanan Rakyat Bali
Tegasnya dua kerajaan yang menolak membuat perjanjian atas peraturan Hak Tawan Karang membawa Belanda untuk melakukan serangan dan mengambil alih kekusaan.
Hal itu terjadi pada tahun 1846, armada Belanda yang terdiri dari 1.700 prajurit gabungan datang ke Bali.
Prajurit itu didatangkan dari pasukan yang ada di Batavia dan Surabaya dengan komandan tertinggi Van Den Bosch.
Baca Juga: Penyebab dan Latar Belakang Perlawanan Rakyat Maluku pada Masa Penjajahan, Materi PPKn
Saat penyerangan dilakukan tiga kerajaan di Bali, yaitu Kerajaan Buleleng, Karangasem, dan Klungkung melakukan perlawanan.
Tiga kerajaan itu berusaha menghalau Belanda dan bertempur mati-matian mempertahankan kedaulatan Bali.
Namun, perlawanan yang dilakukan masih tidak membuahkan hasil yang baik.
Belanda dengan persenjataan lengkap dan modern membuat tiga kerajaan tidak berhasil untuk mendapatkan kemenangan.
Kekalahan itu juga membuat Raja Buleleng I Gusti Ngurah Made dan Ketut Jelantik mundur hingga ke daerah Jagaraga.
Pada pertempuran itu, pihak Bali pun setuju untuk menandatangani perjanjian damai pada 6 Juli 1846.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah korban dan menyusun siasat untuk melakukan perlawanan kembali.
Selama satu tahun Raja Buleleng yang berhasil mundur menyusun rencana untuk melakukan penyerangan kembali pada Belanda.
Namun, rencana pengingkaran perjanjian damai itu diketahui oleh Belanda pada tahun 1847.
Berselang dua tahun, yaitu pada 15 April 1849, Belanda melakukan penyerangan di wilayah Jagaraga yang merupakan tempat Raja Buleleng tinggal.
Penyerangan yang dilakukan Belanda pun tidak main-main, mereka menyerang dari semua sisi.
Baca Juga: Bentuk Perlawanan Indonesia pada Kolonialisme dan Imperialisme Serta Faktor Kegagalannya
Pertempuran terjadi selama dua hari hingga akhirnya Bali dilumpuhkan oleh Belanda.
Atas kekalahan itu, Raja Buleleng dan Ketut Jelantik kembali melarikan diri ke Karangasem untuk meminta bantuan. Namun sebelum tiba, mereka terbunuh oleh Belanda.
Itu tadi perlawanan yang dilakukan rakyat Bali atas penjajahan Belanda dari penolakan perjanjian damai hingga pertempuran hebat.
(Foto: creative commons/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud Hak Tawan Karang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR