Bobo.id - Pancasila adalah dasar negara, ideologi negara, sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sebagai ideologi negara, seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara.
Sayangnya, dalam pelaksanaannya, pemerintahan Indonesia masih butuh belajar menerapkan ideologi Pancasila.
Oleh sebab itu, ada beberapa jenis penyimpangan terhadap Pancasila, terutama pada masa awal kemerdekaan.
Nah, pada pelajaran PPKn, kita akan belajar membandingkan jenis penyimpangan yang terjadi pada orde lama dan orde baru. Yuk, simak!
Pancasila Era Orde Lama
Orde Lama merupakan masa setelah kemerdekaan, saat Indonesia sudah dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Istilah Orde Lama sebetulnya baru dimunculkan saat Indonesia dipimpin Soeharto pada era Orde Baru.
Pada pemerintahan Orde Lama terjadi beberapa bentuk penyimpangan terhadap Pancasila, antara lain sebagai berikut.
1. Diterapkannya demokrasi parlementer, yang menyebabkan demokrasi atas musyawarah mufakat tidak berjalan semestinya.
Baca Juga: Demokrasi Terpimpin: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
2. Presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.
3. Lebih menekankan kebebasan individu di segala aspek, sehingga mengarah ke ideologi liberal.
4. Hak asasi dibatasi agar tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain.
5. Presiden menjadi pemimpin yang otoriter karena MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
6. Presiden Soekarno membentuk konsep politik Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, yang tidak sejalan dengan prinsip Pancasila.
Pancasila Era Orde Baru
Era orde baru dimulai setelah Soeharto diangkat menjadi Presiden, dari tahun 1968 sampai 1998.
Pada era ini, Pancasila memang berhasil dipertahankan sebagai ideologi negara, namun dalam pelaksanaannya, masih terjadi penyimpangan.
Berikut ini beberapa penyimpangan terhadap Pancasila yang terjadi di era Orde Baru.
1. Presiden dapat terus menjabat, sementara wakil Presiden dapat diganti.
2. Terjadinya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang menyebabkan kondisi perekonomian buruk.
Baca Juga: 20 Contoh Perilaku Demokrasi oleh Pelajar di Lingkungan Sekolah
3. Kebebasan pers atau penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, dan radio dibatasi.
4. Presiden Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat menjatuhkan pemerintahan.
5. Jalannya demokrasi hanya berpusat pada Presiden.
6. Pemilu tidak dilakukan secara demokratis.
7. Presiden Soeharto kemudian membentuk Departemen Penerangan, lembaga yang berfungsi mengoreksi berita-berita di media massa agar tidak menjatuhkan pemerintah.
----
Kuis! |
Kapan era orde lama dimulai? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR