Bobo.id - Cara merawat luka pada pasien diabetes pasti tidak mudah dan harus hati-hati.
Pasien diabetes mudah mengalami luka, terutama pada kaki karena tingginya kadar gula dalam darah.
Luka pada kaki di pasien diabetes ini dinamakan ulkus diabetikum dan jika dibiarkan, infeksinya bisa makin parah, lo.
Lalu, bagaimana cara merawat ulkus diabetikum yang tepat, ya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut, yuk!
Cara Merawat Luka Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes
Perawatan ulkus diabetikum bertujuan agar infeksinya tidak makin parah. Jadi, pastikan lukanya tidak terlalu lembap atau kering. Berikut langkah-langkah perawatannya.
1. Menjaga Luka Tetap Tertutup
Kesalahan pertama yang sering dilakukan banyak orang adalah membiarkan ulkus diabetikum terbuka, karena dianggap mempercepat penyembuhan.
Padahal, membiarkan luka terbuka justru membuatnya terlalu kering dan tidak cepat sembuh.
Jadi, teman-teman harus membersihkan luka secara rutin menggunakan cairan antiseptik.
Kemudian, oleskan obat salep antiseptik sesuai petunjuk. Lalu, tutup luka dengan kain kasa yang bersih.
Baca Juga: Tak Hanya sebagai Bumbu, Ini 5 Manfaat Biji Ketumbar bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Diabetes
2. Menjaga Kadar Gula Tetap Normal
Cara yang kedua, tentu pasien diabetes harus menjaga kadar gula dalam darah tetap seimbang.
Karena, kadar gula yang tinggi dapat mencegah sel darah putih bekerja, sehingga luka tidak cepat sembuh.
Selain itu, kadar gula yang tinggi menyebabkan aliran darah di sekitar luka tidak lancar. Akibatnya, penyembuhan jadi semakin lama.
3. Mengurangi Tekanan pada Kaki
Satu lagi yang tidak boleh diabaikan ketika merawat ulkus diabetikum adalah mengurangi tekanan pada kaki.
Oleh karena itu, kurangi aktivitas yang menekan bagian luka hingga sembuh total.
Jadi, gunakanlah alas pelindung, sepatu yang lembut, dan lain-lain agar luka tidak tertekan.
Cara Mencegah Ulkus Diabetikum
Meskipun umum terjadi, namun kita tetap harus mencegahnya.
Ulkus diabetikum dapat dicegah dengan sering memeriksa memar pada kaki, rutin memotong kuku kaki, segera mengobati kaki yang terluka karena benturan atau lecet, serta menggunakan alas kaki yang nyaman.
Baca Juga: Perlu Diperhatikan! 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari oleh Pasien Diabetes
Risiko yang Terjadi Jika luka pada Pasien Diabetes tidak Diobati
Kalau teman-teman tidak mengobati luka dengan tepat, pasti luka tidak cepat sembuh.
Karena, luka yang dialami pasien diabetes berbeda dengan luka yang dialami orang biasa. Inilah, tiga risiko yang terjadi jika lukanya makin parah, yaitu:
1. Ulkus Diabetikum
Ulkus diabetikum bisa makin parah, bahkan membuat pasien diabetes tidak merasakan rasa sakit pada lukanya atau mati rasa, lo.
Lama-kelamaan akan mucul bau tidak sedap dan kemungkinan memerlukan tindakan menghilangkan bagian tubuh.
2. Gangren
Gangren adalah kondisi yang membuat jaringan tubuh mati dan harus diwaspadai.
Gangren mulai dirasakan pada luka yang ada di jari tangan atau jari kaki dan bisa menyebar jika tidak diobati.
Jaringan-jaringan di sekitarnya pun mulai mati secara bertahap.
Ciri-ciri gangren adalah adanya garis kemerahan di sekitar luka, luka menghitam, mati rasa, kulit berubah warna, dan luka tidak kunjung sembuh.
Baca Juga: Kenapa Luka yang Dialami Pasien Diabetes Sulit Sembuh? Ini Alasannya
Sama seperti ulkus diabetikum, kemungkinan pasien diabetes memerlukan tindakan menghilangkan bagian tubuh.
3. Osteomielitis
Osteomielitis adalah luka yang menginfeksi hingga ke tulang dan jika terlambat ditangani bisa mematikan jaringan tulang.
Gejala osteomielitis berupa demam, bengkak dan kemerahan pada luka, kulit terasa panas, nyeri pada luka, serta keluar nanah dari luka.
Nah, itulah cara merawat luka pada pasien diabetes, mulai dari menjaga luka tetap tertutup hingga mengurangi tekanan pada kaki.
Baca Juga: Punya Gejala yang Hampir Sama, Apa Saja Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?
---
Kuis! |
Bagaimana mencegah ulkus diabetikum? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | certifiedfoot.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR