Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar stiff person syndrome?
Seseorang yang mempunyai stiff person syndrome atau sindrom orang kaku, terkadang tidak bisa beraktivitas secara normal karena sistem saraf pusatnya (otak dan sumsum tulang belakang) terganggu.
Umumnya, seseorang dengan stiff person syndrome mengalami kekakuan pada otot-otot tubuh dan makin parah seiring berjalannya waktu.
Bahkan bisa menyebabkan kejang-kejang serta bisa kambuh jika pasiennya sedang berada di tempat yang bising, tertekan atau stres, atau sentuhan tiba-tiba, lo.
Stiff person syndrome berisiko dialami oleh perempuan, orang yang mempunyai gangguan autoimun, serta orang yang punya penyakit diabetes, vitiligo, anemia pernisiosa, dan kanker.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang stiff person syndrome, melalui penjelasan berikut.
Penyebab Stiff Person Syndrome
Belum diketahui secara pasti apa penyebab stiff person syndrome. Namun, kemungkinan disebabkan karena tubuh mengalami gangguan, yaitu:
1. Gangguan autoimun
Kondisi gangguan autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat.
Akibatnya, antibodi menyerang enzim glutamic acid decarboxylase (GAD), yaitu enzim yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan otot.
Baca Juga: Penyakit Langka di Dunia, Apa Itu Sindrom Tangan Alien? #AkuBacaAkuTahu
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR