Jika gejalanya makin parah dan sering terjadi, lama-kelamaan postur tubuh menjadi bungkuk, kesulitan berjalan, dan bergerak, hingga kejang-kejang parah.
Cara Mendiagnosis Stiff Person Syndrome
Sindrom orang kaku mirip dengan tetanus, sklerosis multipel, dan distrofi otot.
Oleh karena itu, dokter harus melakukan beberapa tes untuk memastikan seseorang punya stiff person syndrome. Berikut, beberapa tes yang kemungkinan tes yang dilakukan, yaitu:
1. Tes Darah
Nantinya dokter akan memeriksa darah kita untuk mengetahui reaksi antibodi terhadap GAD atau kandungan protein amphiphysin.
2. Elektromiografi (EMG)
Memeriksa dan mengukur aktivitas listrik di otot menggunakan alat EMG, untuk mencari tahu aktivitas otot motorik di tubuh.
3. Tusukan Lumbal (Keran Tulang Belakang)
Dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan di saluran atau celah-celah sumsum tulang belakang.
Hal ini untuk memastikan reaksi antibodi terhadap GAD dan tanda-tanda penyakit lainnya.
Baca Juga: Unik! Seorang Ibu di Indonesia Memiliki Warna Mata Cokelat dan Biru, Kenapa Bisa Begitu, ya?
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang stiff person syndrome.
---
Kuis! |
Siapa yang berisiko terkena stiff person syndrome? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR