Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar stiff person syndrome?
Seseorang yang mempunyai stiff person syndrome atau sindrom orang kaku, terkadang tidak bisa beraktivitas secara normal karena sistem saraf pusatnya (otak dan sumsum tulang belakang) terganggu.
Umumnya, seseorang dengan stiff person syndrome mengalami kekakuan pada otot-otot tubuh dan makin parah seiring berjalannya waktu.
Bahkan bisa menyebabkan kejang-kejang serta bisa kambuh jika pasiennya sedang berada di tempat yang bising, tertekan atau stres, atau sentuhan tiba-tiba, lo.
Stiff person syndrome berisiko dialami oleh perempuan, orang yang mempunyai gangguan autoimun, serta orang yang punya penyakit diabetes, vitiligo, anemia pernisiosa, dan kanker.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang stiff person syndrome, melalui penjelasan berikut.
Penyebab Stiff Person Syndrome
Belum diketahui secara pasti apa penyebab stiff person syndrome. Namun, kemungkinan disebabkan karena tubuh mengalami gangguan, yaitu:
1. Gangguan autoimun
Kondisi gangguan autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat.
Akibatnya, antibodi menyerang enzim glutamic acid decarboxylase (GAD), yaitu enzim yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan otot.
Baca Juga: Penyakit Langka di Dunia, Apa Itu Sindrom Tangan Alien? #AkuBacaAkuTahu
Sehingga, enzim GAD menurun dan menyebabkan kekakuan otot hingga kejang-kejang.
2. Ada Protein Amphiphysin
Protein amphiphysin sering ditemukan di sel saraf pada pasien stiff person syndrome.
Akibatnya, sel-sel saraf tidak bisa terhubung satu sama lain dengan lancar, sehingga menyebabkan gejala-gejala stiff person syndrome.
Gejala-Gejala Stiff Person Syndrome
Stiff person syndrome baru terdeteksi jika sudah beberapa bulan atau tahun, lo.
Jadi, gejala-gejalanya jarang disadari oleh pasiennya. Namun, berikut ini gejala umum dari stiff person syndrome, yaitu:
- Nyeri
- Kekakuan otot
- Rasa tidak nyaman
Gejala tersebut awalnya dirasakan di bagian perut. Kemudian, akan menjalar ke otot kaki, lengan, wajah, hingga ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Sindrom Ramsay Hunt Sebabkan Wajah Lumpuh, Bagaimana Gejala dan Perawatannya?
Jika gejalanya makin parah dan sering terjadi, lama-kelamaan postur tubuh menjadi bungkuk, kesulitan berjalan, dan bergerak, hingga kejang-kejang parah.
Cara Mendiagnosis Stiff Person Syndrome
Sindrom orang kaku mirip dengan tetanus, sklerosis multipel, dan distrofi otot.
Oleh karena itu, dokter harus melakukan beberapa tes untuk memastikan seseorang punya stiff person syndrome. Berikut, beberapa tes yang kemungkinan tes yang dilakukan, yaitu:
1. Tes Darah
Nantinya dokter akan memeriksa darah kita untuk mengetahui reaksi antibodi terhadap GAD atau kandungan protein amphiphysin.
2. Elektromiografi (EMG)
Memeriksa dan mengukur aktivitas listrik di otot menggunakan alat EMG, untuk mencari tahu aktivitas otot motorik di tubuh.
3. Tusukan Lumbal (Keran Tulang Belakang)
Dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan di saluran atau celah-celah sumsum tulang belakang.
Hal ini untuk memastikan reaksi antibodi terhadap GAD dan tanda-tanda penyakit lainnya.
Baca Juga: Unik! Seorang Ibu di Indonesia Memiliki Warna Mata Cokelat dan Biru, Kenapa Bisa Begitu, ya?
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang stiff person syndrome.
---
Kuis! |
Siapa yang berisiko terkena stiff person syndrome? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR