Bobo.id - Di masa modern seperti sekarang, teknologi digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Teknologi yang ada saat ini juga merupakan pengembangan teknologi zaman dahulu, lo, salah satunya teknologi zaman Romawi Kuno.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, peradaban Romawi Kuno berlangsung lebih dari seribu tahun, yaitu mulai pertengahan abad ke-8 Sebelum Masehi.
Sebagai salah satu peradaban kuno terkenal, para ahli yang hidup di masa Romawi Kuno meninggalkan penemuan yang masih banyak dimanfaatkan hingga sekarang.
Menurut jurnal Science, peradaban Romawi memberikan pengaruh yang besar dan kuat untuk dunia, sehingga teknologinya masih sesuai dengan zaman modern.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak kamu untuk mengenal contoh teknologi Romawi Kuno yang masih dimanfaatkan hingga masa kini. Yuk, simak!
Kalau kita memperhatikan bangunan-bangunan yang dibuat pada masa Romawi, hampir selalu masih tegak berdiri hingga masa kini.
Apa rahasianya? Dilansir dari Livescience, beton yang dibuat oleh orang-orang Romawi sebenarnya lebih kuat dari material modern kita.
Buktinya, bangunan beton yang dibuat di masa kini masih bisa tergerus oleh pengaruh angin dan air laut.
Sedangkan, tembok beton di sekitar laut yang dibangun oleh Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu masih tetap utuh hingga sekarang.
Para ilmuwan di Berkeley Lab di University of California melakukan penelitian terhadap bangunan Romawi untuk memeriksa bahan dasar yang kuat terhadap zaman itu.
Baca Juga: Baju Romawi Kuno: Nama, Jenis, dan Fungsinya di dalam Masyarakat
Ternyata diketahui, terdapat campuran kapur dan batuan vulkanik pada bahan pembuatan beton masa Romawi Kuno.
Kapur dan batuan vulkanik ini yang membuat bangunan peninggalan Romawi Kuno berdiri tegak meski dihantam air, angin, atau perubahan lingkungan.
Di daerah kota dan permukiman padat penduduk, perlu dibuat saluran sistem pembuangan air atau selokan untuk mencegah banjir saat hujan.
Teknologi pembuangan air sangat dibutuhkan manusia agar tetap aman dan nyaman ketika terjadi hujan deras dalam waktu lama.
Tahukah kamu, ternyata teknologi pembuangan air ini mulanya berasal dari teknologi peradaban Romawi Kuno, lo.
Menurut jurnal Sustainability, beberapa sistem saluran pembuangan pertama di dunia berasal dari Roma Kuno.
Faktanya, selokan bawah tanah pertama kali dipasang pada 500 Sebelum Masehi lalu, menurut National Geographic Indonesia.
Pada masa itu, selokan digunakan untuk membuang kelebihan air akibat hujan. Sedangkan di masa modern, selokan digunakan untuk menyalurkan sampah.
Bangsa Romawi Kuno adalah bangsa pertama yang berhasil menemukan hypocaust, atau pemanas yang digunakan untuk menghangatkan seluruh ruangan.
Mereka membuat sistem pemanas yang bisa mengalirkan panas ke ruangan-ruangan di rumah-rumah mereka.
Saat ini, manusia juga sudah mengembangkan teknologi pemanas ruangan, khususnya untuk negara-negara yang mengalami musim dingin.
Baca Juga: Jadi Peradaban Terbesar, Apa Saja Perbedaan Kehidupan Romawi Kuno dan Yunani Kuno?
Tata letak kota disebut juga centuriration, merupakan teknologi dan ilmu untuk membagi dan mengukur tanah sebagai upaya menata bangunan di kota.
Teknologi tata letak kota ini diadaptasi dari ilmu yang berkembang pada masa Romawi Kuno.
Dengan ilmu tersebut, orang-orang di zaman Romawi Kuno mengatur tanah Romawi menjadi beragam kota besar yang unik dan jalanan yang berfungsi dengan baik.
Pembangunan kota dan jalanan perlu ditata supaya dapat dimanfaatkan untuk pusat perdagangan atau permukiman penduduk.
Ilmu kedokteran harus berterima kasih kepada bangsa Romawi Kuno.
Sebab, mereka yang membuat beragam alat bedah dan prosedur pembedahan yang digunakan hingga masa kini.
Awalnya, pengetahuan tentang pembedahan di peradaban Romawi Kuno ini terjadi di medan perang, saat prajurit harus segera mendapatkan pengobatan.
Beberapa alat yang sudah ditemukan masa itu dan digunakan hingga masa kini yaitu bor tulang dan forsep.
Dilansir dari Livescience, bor tulang digunakan untuk menghilangkan tukang yang sakit, sedangkan forsep untuk membedah.
----
Kuis! |
Kapan selokan bawah tanah pertama kali dipasang? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Livescience,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR