Bobo.id - Suku Bajo di Indonesia disebutkan menjadi inspirasi Suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2.
Suku Metkayina sendiri digambarkan sebagai penghuni Pandora yang menguasai lautan atau disebut sebagi klan laut.
Dilansir dari National Geographic, Sutradara James Cameron mengaku melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter Suku Metkayina.
Menariknya, salah satu inspirasi dari Suku Metkayina adalah suku dari Indonesia, yakni Suku Bajo atau Suku Bajau.
Suku Bajo ini terlihat menarik karena mampu hidup di atas air di rumah panggung dan bisa menyelam tanpa bantuan apapun.
Ingin tahu lebih lengkap tentang Suku Bajo atau Suku Bajau di Indonesia? Kita cari tahu bersama, yuk!
Bagaimana Asal-Usul Suku Bajo?
Sejarah mengatakan kalau Suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu yang terletak di Filipina Selatan, teman-teman.
Mereka hidup di lautan lepas hingga masuk ke perairan Indonesia. Selain di Indonesia, Suku Bajo juga tersebar di sejumlah negara.
Negara kediaman Suku Bajo ini seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Lalu, dimanakah Suku Bajo di Indonesia bisa ditemukan?
Di tanah Air, Suku Bajo berada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah bagian timur lainnya.
Baca Juga: Keren, Suku Bajo Bisa Menahan Napas Selama 13 Menit Saat Menyelam
Kawasan tinggal Suku Bajo di Indonesia dikenal dengan keindahan objek wisata bahari dan kekayaan sumber dayanya.
Derawan contohnya, memiliki Taman Bawah Laut yang menjadi destinasi incaran penyelam mancanegara.
Suku ini memiliki berbagai sebutan, antara lain seperti Suku Bajo, Bajau, Badjawa, Sama, atau Suku Same.
Penjelajah Lautan
Suku Bajo dijadikan inspirasi karena suku ini memang terkenal akan kehebatannya dalam menjelajahi lautan.
Ketika menjelajah lautan, Suku Bajo ini hanya bermodalkan perahu kuno, mengandalkan posisi bintang.
Yap! Masyarakat Suku Bajo tidak menggunakan peralatan penunjuk arah modern untuk memandu perjalanan mereka.
Karena memiliki kekuatan perdagangan di masa lalu, orang Baju hidup nomaden di lautan, umumnya di atas rumah perahu sambil menangkap ikan.
Masyarakat Suku Bajo akan hidup dengan menjelajahi lautan, berpindah dari satu pesisir ke pesisir lainnya.
Ini membuat keahlian mereka sebagai penjelajah laut tetap turun temurun hingga generasi saat ini, teman-teman.
Punya Rumah di Atas Laut
Baca Juga: Suku Bajo, Penjaga Lautan
Tidak seperti masyarakat Indonesia kebanyakan, masyarakat Suku Bajo mendirikan rumah di sekitar pantai dan laut.
Rumah Suku Bajo di Sulawesi Tengah berdiri di tepian pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasangi tiang pancang agar terhindar dari pasang.
Dilansir dari laman Peta Budaya Kemdikbud, dinding rumah Suku Bajo berbahan dasar kayu, sementara atapnya terbuat dari rumbia.
Karena tinggal di laut, kegiatan orang Bajo didukung dengan transportasi sehari-hari berupa perahu yang biasanya terparkir di depan rumah.
Orang Suku Bajo umumnya menjadi nelayan dan mencari ikan dengan cara tradisional seperti memancing dan memanah.
Bisa Menyelam 70 Meter Sekali Nafas
Terbiasa hidup di tengah laut, tentu masyarakat Suku Bajo ini juga memiliki kemampuan yang hebat dalam menyelam.
Yap! Mengutip dari Indonesia.go.id, Suku Bajo memiliki keahlian menyelam lautan hingga kedalaman 70 meter hanya dengan sekali tarikan napas, lo.
Bagi orang biasa, menyelam hingga kedalaman 70 meter harus menggunakan baju khusus dan alat bantu pernapasan.
Hal ini tidak berlaku bagi Suku Bajo. Masyarakatnya sama sekali tidak memerlukan baju khusus dan alat bantu pernapasan untuk menyelam.
Mereka hanya memakai kaca mata renang yang terbuat dari kayu untuk mencegah air masuk ke dalam mata, teman-teman.
Baca Juga: 5 Suku Tertua di Indonesia, Menjadi Bentuk Keberagaman yang Harus Dijaga
Selain kemampuan berenang dengan kedalaman 70 meter, masyarakat Suku Bajo juga bisa menahan napas di dalam air hingga 13 menit, lo.
Kemampuan ini didapatkan sebab masyarakatnya sudah diajari cara berenang dan menyelam. Mereka juga dilatih menangkap ikan di lautan lepas
Ada penelitian yang menyebutkan masyarakat Suku Bajo punya limpa yang sudah mengalami adaptasi genetik dan fisiologis lewat seleksi alam.
Saat menyelam, ternyata limpa menjadi salah satu organ yang punya peran penting, nih, teman-teman.
Hal ini karena limpa akan melepaskan lebih banyak oksigen ke dalam darah saat tubuh sedang tertekan atau menahan napas di dalam air.
Adaptasi inilah yang memungkinkan penampungan oksigen yang lebih maksimal untuk menyelam sehingga tidak perlu bantuan peralatan.
Nah, itulah serba-serbi dan fakta menarik tentang Suku Bajo. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Dimanakah Suku Bajo bisa ditemukan di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,kemdikbud.go.id,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR