Bobo.id - Siapa di sini yang suka menulis puisi? Atau ada yang biasa membacakan puisi?
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang sudah ada sejak zaman dahulu, lo. Meski begitu, puisi masih banyak digemari hingga saat ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi dibagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.
Dilansir dari laman gramedia.com, puisi lama adalah jenis puisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Biasanya isinya belum ada pengaruh dari budaya asing.
Puisi lama juga memiliki ciri yang terikat irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Sedangkan puisi baru biasanya tidak terikat dengan ketentuan tertentu. Sehingga penulisannya lebih bebas.
Nah, kali ini Bobo akan membahas tentang salah satu jenis puisi lama, yaitu puisi rakyat. Yuk, kita simak bersama!
Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah sastra lisan berupa puisi terikat yang berkembang pada masa masyarakat tradisional.
Dikatakan terikat karena puisi jenis ini diatur oleh ketentuan-ketentuan tertentu, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait, dan rima.
Baca Juga: Pengertian Puisi Menurut KBBI dan Para Ahli Bahasa Indonesia
Puisi rakyat biasanya bersifat anonim (nama pengarangnya tidak diketahui), diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut, dan disebarkan dalam bentuk yang tetap dan tidak berubah.
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Ada tiga jenis puisi rakyat yang masing-masing memiliki ciri-cirinya tersendiri, yaitu:
1. Pantun
Menurut KBBI, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Berikut ciri-ciri pantun:
a. Satu bait terdiri atas empat baris.
b. Setiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata.
c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
d. Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
2. Gurindam
Baca Juga: 6 Contoh Pantun dengan Tema Kegembiraan dan Suka Cita, Materi Kelas 5 SD Tema 4
Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
Berikut ciri-ciri gurindam:
a. Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b. Setiap larik terdiri atas 8--14 suku kata.
c. Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakan jawaban.
d. Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab-akibat.
e. Rima akhirnya berpola a-a.
3. Mantra
Mantra adalah susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib.
Berikut ciri-ciri mantra:
a. Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
Baca Juga: Ciri-Ciri Serta Identifikasi Isi dan Sampiran Pantun Nasihat, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4
b. Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu
c. Mengandung rayuan dan perintah
d. Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya
e. Mementingkan keindahan permainan bunyi
Nah, itulah tadi penjelasan tentang jenis-jenis puisi rakyat, yaitu pantun, gurindam, dan mantra.
Sumber: Buku Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII, Penulis: Rakhma Subarna, Sofie Dewayani, dan C. Erni Setyowati, 2021.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan puisi lama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR