Bobo.id - Apakah teman-teman suka hal yang misterius? Kalau iya, pasti kamu akan suka dengan cerpen anak hari ini.
Cerpen anak hari ini mengisahkan tentang Runi dan Rudi yang penasaran dengan kotak hitam misterius milik datuk (kakek).
Ada apa di dalam kotak itu, ya? Kita simak di cerpen berikut ini, yuk!
Kotak Hitam Misterius
Cerita oleh: Sylvana Hamaring Toemon.
Malam itu Runi dan Rudi mengikuti Datuk ke perpustakaan. Datuk berjanji akan bercerita pada mereka. Kedua anak yang berjalan di samping Datuk itu penasaran melihat kotak hitam yang ada di tangan Datuk.
“Datuk, biar aku saja yang membawakan kotaknya!” ujar Runi.
“Jangan! Biar Datuk saja,” larang Datuk.
“Datuk tidak percaya padaku, ya?” sungut Runi.
“Bukan begitu. Kotak ini sudah sangat tua. Lihat saja, kain pembungkusnya sudah ada yang sobek,” hibur Datuk lembut.
Runi pun kembali ceria. Ia segera menyiapkan bantal-bantal empuk di sofa tempat Datuk biasanya duduk untuk bercerita. Sebelum duduk di sofa, Datuk mengambil 2 buah album foto dari rak.
Baca Juga: Cerpen Anak: Cita-Cita Penyanyi #MendongenguntukCerdas
“Rudi, tolong bawakan, ya!” pinta Datuk.
“Siap, Datuk! Kotaknya mau sekalian aku bawakan?” tanya Rudi.
“Kalau kotak ini, biar Datuk yang bawa,” elak Datuk.
“Baiklah!” sahut Rudi.
Datuk membuka salah satu album foto itu. Di dalamnya tertempel beberapa foto hitam putih. Ada yang ukurannya kecil seperti pas foto, ada juga yang besar. Letaknya agak berantakan.
“Nah, malam ini Datuk mau bercerita tentang saudara-saudara Datuk. Foto-foto ini Datuk sendiri yang menempelkannya di album ini,” ujar Datuk.
“Oo…pantas saja,” gumam Runi.
“Pantas berantakan, ya?” sahut Datuk. Runi dan Rudi menyambutnya dengan gelak tawa.
Setelah puas tertawa, Datuk kembali melanjutkan ceritanya. Datuk memperkenalkan foto-foto siapa saja yang ditempelnya di album itu. Album itu berisi foto saudara-saudara Datuk. Datuk bercerita terus tentang setiap orang yang ada di foto itu. Tiba-tiba, Rudi teringat sesuatu.
“Hmm…Datuk bukannya anak tunggal, ya?” tanya Rudi pelan.
Datuk mendadak menghentikan ceritanya. Ia menutup album itu. Kedua tangannya kemudian membelai rambut Runi dan Rudi.
Baca Juga: Cerpen Anak: Abe si Anak Laut #MendongenguntukCerdas
“Datuk memang terlahir sebagai anak tunggal. Namun, Datuk menganggap sepupu dan teman-teman Datuk sebagai saudara kandung. Kalian beruntung, saat lahir sudah memiliki saudara,” ujar Datuk.
Runi dan Rudi tertawa mendengarnya. Sebagai anak yang terlahir kembar, mereka memiliki saudara tepat di hari kelahiran mereka.
“Nah, sekarang kalian dengarkan cerita yang ini, ya!” ucap Datuk sambil membuka album foto yang kedua.
Album foto yang ini agak berbeda dengan yang pertama. Orang-orang yang wajahnya ada di foto-foto itu bukan lagi anak kecil. Susunan foto-foto itu pun lebih rapi dibandingkan album yang sebelumnya. Orang-orang itu adalah orang yang sama dengan yang ada di album pertama, hanya saja mereka sudah dewasa. Runi dan Rudi menebak-nebak nama mereka berdasarkan apa yang Datuk ceritakan di album yang pertama. Runi dan Rudi juga mengenali teman Datuk yang pernah kehilangan kacamata berbingkai emas di panti wreda.
“Hoaaam…Datuk mengantuk, nih! Kalian masih mau di sini, ya? Datuk mau tidur dulu, ya,” ujar Datuk.
Datuk pergi tanpa membawa kotak hitamnya. Kotak itu tertinggal di meja kecil dekat sofa yang mereka duduki. Runi dan Rudi yang penasaran dengan kotak itu saling berpandangan. Perlahan-lahan kedua anak itu menggapai kotak hitam. Mereka mencoba membukanya. Runi dan Rudi sama-sama terpana melihat isinya. Di dalamnya ada piring porselen bergambar anak-anak kecil. Anak-anak itu adalah Datuk dan saudara-saudaranya. Runi dan Rudi tidak sadar kalau Datuk telah datang kembali. Mereka sangat terkejut.
PRANG! Piring porselen itu pecah. Datuk, Runi, dan Rudi sama-sama diam membeku. Sesaat kemudian, terdengar isak tangis Runi.
“Hik hik hik...Datuk, maafkan kami! Kami penasaran mau melihat isinya. Hik hik hik...” sesal Runi.
Datuk diam saja sambil memandang nanar pada pecahan piring itu. Wajahnya sedih sekali. Runi dan Rudi bertambah sedih dan menyesal melihatnya.
“Ada apa ini?” tanya Bu Dini yang datang saat mendengar ada sesuatu yang pecah.
“Maafkan kami, Datuk!” sesal Rudi.
Baca Juga: Cerpen Anak: Mengapa Air Laut Asin #MendongenguntukCerdas
“Ini satu-satunya foto Datuk bersama-sama dengan mereka!” gumam Datuk sedih.
“Oo…itu masalahnya. Tenang saja, nanti kita buat piring porselen yang baru dari foto-foto yang ada di album. Teknologi sekarang ini serba bisa, kok,” hibur Bu Dini.
Esoknya, mereka membawa album foto itu ke tempat khusus. Foto-foto di album itu dipindai, kemudian dicetak pada piring porselen. Tak lama kemudian, Datuk memiliki piring porselen baru bergambar keluarganya yang dulu. Datuk pun memiliki piring porselen bergambar Runi dan Rudi, keluarganya yang ada sekarang. Datuk senang sekali. Runi dan Rudi pun lega. Mereka berjanji tidak akan lagi membuka kotak Datuk tanpa izin darinya, walaupun penasaran.
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR