Saat itu, cara itu dilakukan hanya untuk melawan musuh saat perang.
Dua ratus tahun kemudian, masyarakat Tionghoa mulai belajar cara menembakkan bahan peledak ke udara.
Masyarakat China kemudian membuat petasan dalam bentuk roket pertama yang menggunakan balutan kayu.
Kembang Api Dikenal di Eropa
Pada abat ke-13, sampel bubuk mesiu mulai masuk ke wilayah Eropa dan Arab yang dikenalkan oleh para penjelajah.
Ilmuan pun menggunakan bahan itu untuk membuat senjata militer yang kuat untuk kepentingan perang.
Sedangkan bubuk mesiu yang dibuat lebih lembut digunakan untuk membuat kembang api.
Sejak saat itu kembang api lebih banyak digunakan saat merayakan kemenangan setelah perang.
Kemudian berjalanya waktu, kembang api mulai makin populer dan mulai digunakan untuk perayaan publik serta upacara keagamaan.
Bahkan populernya kembang api membuat beberapa sekolah seni di Italia melatih para seniman kembang api dengan lebih baik agar mengurangi risiko terluka.
Bahkan para seniman tersebut juga menambahkan logam dan zat lain yang membuat percikan api terang menjadi beragam warna.
Baca Juga: 5 Tempat Tahun Baru di Bandung, Tak Perlu Mahal
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR