Bobo.id - Tidak lama lagi, kita akan merayakan pergantian tahun dari tahun 2022 menjadi 2023.
Pada perayaan tahun baru banyak tempat selalu merayakan dengan menyalakan kembang api.
Kembang api ini akan hiasi langit tepat pada malam pergantian tahun.
Bahkan perayaan kembang api tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di berbagai negara.
Tapi kenapa perayaan tahun baru selalu identik dengan kembang api?
Bila teman-teman penasaran, mari simak penjelasan berikut tentang sejarah kembang api.
Sejarah Kembang Api
Menurut para ahli sejarah, kembang api berasal dari Tiongkok.
Negara tersebut memang negara yang paling banyak memproduksi dan mengekspor kembang api ke banyak negara.
Dikuti dari Kompas.com, kembang api pertema ditemukan pada awal tahun 200 Sebelum Masehi.
Saat itu, masyarakat Tiongkok menemukan petasan yang berasal dari bambu direbus dan diisi sejumlah zat tertentu hingga akhirnya meledak.
Baca Juga: Warna Kembang Api Bisa Berbeda-beda, Ternyata 9 Bahan Ini Kuncinya
Campuran zat itu ditemukan oleh seorang koki dari Tiongkok. Ia mencampurkan arang, belerang, dan saltpeter atau potasium nitrat ke dalam bambu.
Namun sumber lain menyebut orang yang mencampurkan berbagai bahan itu adalah seorang ahli kimia.
Dengan berbagai bahan yang tercampur, saat bambu dilemparkan benda itu dilemparkan ke api, bambu akan meledak.
Pada saat itu penggunaan petasan itu dilakukan hanya untuk ritual pengusiran roh jahat.
Lama kelamaan petasan dari bambu itu mulai berkembang menjadi cikal bakal kembang api.
Awalnya kembang api dibuat dengan bahan pembungkus bambu, seperti membuat petasan.
Lalu, lama kelamaan masyarakat Tiongkok mulai menggunakan tabung kertas untuk membungkus bahan-bahan pembuat kembang api.
Kembang api buatan Tiongkok pun mulai digunakan dalam berbagai acara, termasuk tahun baru.
Bahkan perayaan acara besar lain juga tidak jarang turut menghadirkan pesta kembang api.
Tapi pada saat itu, kembang api masih belum diterbangkan ke udara, lo.
Baru pada abad ke-10, masyarakat Tionghoa mulai mengembangkan bubuk bom mentah dan menempelkannya pada anak panah.
Baca Juga: Selalu Ramaikan Malam Tahun Baru, Ini 3 Fakta Unik Kembang Api
Saat itu, cara itu dilakukan hanya untuk melawan musuh saat perang.
Dua ratus tahun kemudian, masyarakat Tionghoa mulai belajar cara menembakkan bahan peledak ke udara.
Masyarakat China kemudian membuat petasan dalam bentuk roket pertama yang menggunakan balutan kayu.
Kembang Api Dikenal di Eropa
Pada abat ke-13, sampel bubuk mesiu mulai masuk ke wilayah Eropa dan Arab yang dikenalkan oleh para penjelajah.
Ilmuan pun menggunakan bahan itu untuk membuat senjata militer yang kuat untuk kepentingan perang.
Sedangkan bubuk mesiu yang dibuat lebih lembut digunakan untuk membuat kembang api.
Sejak saat itu kembang api lebih banyak digunakan saat merayakan kemenangan setelah perang.
Kemudian berjalanya waktu, kembang api mulai makin populer dan mulai digunakan untuk perayaan publik serta upacara keagamaan.
Bahkan populernya kembang api membuat beberapa sekolah seni di Italia melatih para seniman kembang api dengan lebih baik agar mengurangi risiko terluka.
Bahkan para seniman tersebut juga menambahkan logam dan zat lain yang membuat percikan api terang menjadi beragam warna.
Baca Juga: 5 Tempat Tahun Baru di Bandung, Tak Perlu Mahal
Sejak saat itulah, penggunaan kembang api makin populer dalam berbagai perayaan termasuk pergantian tahun.
Banyak negara yang memerihkan tahun baru dengan kembang api raksasa yang bisa dilihat dari jarak yang cukup jauh.
Itu penjelasan tentang mulai digunakannya kembang api sebagai bagian dari perayaan tahun baru di berbagai tempat.
(Penulis: Aswab Nanda Pratama/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Dari bahan apa pertama kali kembang api dibuat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR