Bobo.id - Makanan yang paling sering dipilih untuk menemani malam pergantian tahun adalah makanan yang dibakar, seperti menu barbeque.
Barbeque pada dasarnya adalah memasak daging di atas api, membiarkannya terpanggang dengan api kecil untuk waktu yang lama.
Makanan yang dibakar atau dipanggang biasanya akan menimbulkan warna kehitaman saat dimasak terlalu lama.
Apakah teman-teman tahu dari mana datangnya warna hitam atau gosong pada makanan panggang dan makanan bakar?
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman belajar fakta sains di balik terjadinya gosong pada makanan. Yuk, simak!
Kenapa Panas Menyebabkan Gosong?
Dilansir dari Livescience, kita mengenal dua istilah populer untuk kegiatan memanggang atau membakar, yaitu barbeque dan grilling.
Barbeque dan grilling sebenarnya dua hal yang berbeda, lo, teman-teman. Apakah kamu sudah tahu perbedaannya?
Barbeque adalah sebutan untuk daging yang dimasak di atas arang atau kayu dalam waktu yang lama.
Biasanya barbeque asli dimasak pada suhu yang rendah, sehingga jarang membuat daging menjadi gosong.
Sedangkan grilling atau memanggang biasanya dilakukan di atas panggangan dengan api besar, sehingga menyebabkan gosong atau kerak hangus.
Baca Juga: 5 Fakta Aneh Dunia Hewan yang Bisa Dijelaskan Sains, Sudah Pernah Baca?
Menurut ilmu sains, hangus atau gosong merupakan reaksi pembakaran sederhana.
Pertama, panas akan menciptakan reaksi perubahan warna cokelat pada asam amino dan gula yang terdapat di dalam makanan.
Seorang ahli kimia makanan, Sara Risch juga menambahkan, jika panas terus diberikan pada makanan, maka muncullah warna hitam yang disebut gosong.
Saat itu, gula dan protein akan terbakar habis, meninggalkan karbon yang menghitam, unsur yang umum terdapat pada semua makhluk hidup.
Karbon yang hangus ini memberikan rasa seperti 'asap' pada daging dan makanan yang dipanggang atau dibakar.
Bahaya Makanan Gosong
Zat acrylamide terbentuk saat makanan bertepung seperti roti dipanaskan dalam suhu tertentu, seperti dipanggang atau digoreng.
Acrylamide terbentuk dari reaksi asam amino asparagina dan karbohidrat alami dalam makanan.
Pada makanan yang dibakar, seperti daging, ada juga senyawa yang bisa terbentuk, yaitu PAHs dan HCAs.
PAHs terbentuk dari lemak daging dan sari yang jatuh ke api saat proses memasak dan HCAs terbentuk dari reaksi asam amino dan gula saat daging dimasak.
Meski belum ada penelitian yang membuktikan bahwa acrylamide meningkatkan risiko kanker, ada baiknya kita menghindari mengonsumsi makanan yang gosong sampai kehitaman.
Baca Juga: Seperti Rapunzel, Ternyata Sehelai Rambut Kita Bisa Menopang 2 Batang Permen! Ini Fakta Menariknya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa acrylamide bisa merusak DNA dan menyebabkan kanker pada hewan.
Namun, peneliti belum menemukan bahwa acrylamide yang dikonsumsi manusia menyebabkan peningkatan risiko kanker pada manusia.
Artinya, penelitian seputar acrylamide bisa meningkatkan risiko kanker ini masih harus dilakukan.
Penelitian tentang konsumsi PAHs dan HCAs pada hewan juga menunjukkan adanya hubungan dengan kanker. Namun, dampaknya pada manusia juga masih perlu diteliti lagi.
(Penulis: Avisena Ashari, Grace Eirin)
----
Kuis! |
Apa perbedaan barbeque dan grilling? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR