Ulat sagu sudah lama dikonsumsi sejak zaman prasejarah, lo.
Pada zaman prasejarah, manusia menjadikan ulat sagu sebagai salah satu bahan makanan sehari-hari.
Masyarakat Papua pun sering menemukan ulat ini saat mencari sagu yang memang bahan makanan pokok mereka.
Selain batang pohon sagu yang dimanfaatkan, ada juga jamur sagu, dan tentu saja ulat sagu yang akan mudah ditemukan saat berburu sagu di hutan.
2. Larva Kumbang yang Kaya Gizi
Ulat sagu sebenarnya adalah larva kumbang penggerek dengan nama latin Rhynchophorus ferrugineus.
Larva ini bisa ditemukan dengan mudah di batang sagu yang mulai membusuk.
Ulat sagu berada di dalam batang sagu bukan tanpa alasan. Batang pohon sagu memiliki kandungan zat tepung yang melimpah dan menjadi makanan bagi ulat sagu.
Karena itu, ulat sagu memiliki banyak kandungan gizi di dalamnya, seperti protein dan lemak.
3. Bisa Diolah Jadi Banyak Jenis Makanan
Sebelumnya disebutkan kalau ulat sagu bisa dimakan dalam kondisi mentah, tapi sebenarnya ada banyak jenis olahan yang bisa dibuat dari bahan baku ulat sagu.
Baca Juga: 7 Makanan Unik Khas Indonesia, Ada Sate Ulat Sagu hingga Tempoyak
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR