Selain penghasil oksigen, pepohonan dimanfaatkan oleh berbagai jenis hewan sebagai habitat alami.
Makhluk hidup liar tetap dapat hidup, bertumbuh, dan berkembang karena adanya oksigen dan sumber makanan dari hutan.
Jika hewan kehilangan habitat dan sumber makanannya, maka sebagian besar hewan tidak bisa bertahan hidup hingga punah.
Hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem, yang berarti jumlah hewan karnivora lebih banyak daripada hewan herbivora.
Jika hewan herbivora semakin menipis jumlahnya karena perubahan suhu dan iklim, maka hewan karnivora akan kekurangan makanannya.
Jika karnivora tidak bisa mendapatkan makanannya, karnivora juga bisa punah karena kurangnya makanan.
Perlu diketahui, berjalannya rantai makanan adalah salah satu bentuk interaksi antara makhluk hidup yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.
Pohon membutuhkan karbon dioksida dari atmosfer untuk proses fotosintesis. Jika jumlah pepohonan berkurang, karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer.
Karbon dioksida dapat memerangkap panas di atmosfer, sehingga suhu rata-rata permukaan bumi dapat meningkat.
Peningkatan suhu pada permukaan bumi ini disebut pemanasan global, yang merugikan seluruh makhluk hidup.
Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Menanam Pohon, Pagi atau Sore Hari?
Pemanasan global memberikan dampak buruk seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, perubahan iklim, hingga banyaknya hewan yang punah.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR