Bobo.id - Seperti kita tahu, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang pesat di seluruh dunia.
Dengan adanya kemajuan teknologi, kita bisa berkomunikasi dengan sesama kita yang sedang berada di tempat yang jauh.
Tak hanya itu, kita pun bisa berkomunikasi tanpa kenal jarak dan waktu dengan orang yang berada di luar negeri.
Yap! Di Bumi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang sangat cepat. Namun, bagaimana dengan di ruang angkasa?
Ruang angkasa adalah ruang tak terbatas di luar planet Bumi, yang sering disebut dengan ruang hampa udara.
Jika tidak ada udara di ruang angkasa, maka gelombang suara tidak dapat merambat. Lalu, bagaimana cara astronaut berkomunikasi?
Cara Astronaut Berkomunikasi di Stasiun Ruang Angkasa
Seperti kita tahu, astronaut tidak hanya berasal dari satu negara saja. Astronaut berasal dari negara yang berbeda-beda.
Hal ini membuat, para astronaut harus menentukan bahasa resmi yang digunakan di stasiun ruang angkasa.
Ternyata, sudah ada bahasa resmi yang disepakati untuk digunakan di ruang angkasa, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Rusia.
Bahasa Inggris menjadi bahasa resmi karena bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Baca Juga: Jadi Ruang Hampa Udara, Bagaimana Bau dan Aroma di Ruang Angkasa? Ini Penjelasannya
Sementara itu, bahasa Rusia digunakan karena Rusia adalah satu-satunya negara yang memiliki roket ke stasiun ruang angkasa.
Oleh karena itu, para astronaut yang akan melakukan misi ke stasiun ruang angkasa, harus mempelajari Bahasa Inggris dan Rusia.
Cara Berkomunikasi di Luar Stasiun Ruang Angkasa
Komunikasi itu bisa dilakukan di dalam stasiun ruang angkasa, namun jika astronaut sedang berada di luar, bagaimana?
Terkadang, astronaut memang perlu melangkah keluar dari stasiun ruang angkasa untuk mengerjakan beberapa tugas.
Padahal, ada yang mengatakan kalau kita sedang berada di ruang angkasa, maka tidak ada yang bisa mendengar kita berteriak.
Sebenarnya, kalimat ini ada benarnya karena ruang hampa udara tidak bisa menghantarkan gelombang suara.
Namun, meskipun gelombang suara tidak bisa merambat tanpa medium penghantar, gelombang elektromagnetik bisa, lo.
Oleh karena itu, astronaut memakai helm yang dilengkapi sistem transmitter yang bisa mengubah gelombang suara jadi gelombang radio.
Sistem ini dinamakan Communications Carrier Assembly (CCA) atau yang sering disebut dengan "Snoopy Cap".
Penutup kepala ini terbuat dari kain yang dilengkapi dua mikrofon di telinga untuk mendengar dan mulut untuk berbicara.
Baca Juga: Jika Angkasa adalah Ruang Hampa Udara, Bagaimana Astronaut Bernapas?
Cap ini dikenakan di bawah helm. Berkat sistem ini, astronaut masih bisa berkomunikasi dengan sesamanya.
Cara Astronaut Berkomunikasi dengan Orang di Bumi
Dalam beberapa dekade ini, ada kenaikan jumlah pecahan benda-benda ruang angkasa atau debris.
Pecahan-pecahan ini dikhawatirkan akan bertabrakan dengan stasiun ruang angkasa yang ditinggali oleh para astronaut.
Mencegah hal itu terjadi, maka sebanyak 7 tracking satelit atau satelit pengumpul data dari ISS telah dipasang di sekitar orbit bumi.
Dengan adanya satelit-satelit itu, orang-orang di stasiun ruang angkasa bisa berkomunikasi dengan orang di Bumi sepanjang waktu.
Ketika kita ingin berkomunikasi dengan astronaut di ruang angkasa, maka kita bisa menggunakan gelombang radio.
Meski begitu, perlu diingat bahwa stasiun ruang angkasa hanya bergerak dengan kecepatan 5 mil/detik.
Artinya, komunikasi hanya bisa dilakukan saat stasiun ruang angkasa berada di jangkauan gelombang radio yang hanya 10 menit.
Sementara itu dilansir dari National Geographic, komunikasi di ruang angkasa lebih efektif menggunakan neutrino daripada radio.
Neutrino mirip dengan elektron, tetapi tidak memiliki muatan listrik, sehingga bisa diteruskan dengan cara apa saja.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Makanan yang Bisa Dikonsumsi Astronaut di Ruang Angkasa
Ini membuat neutrino sangat cocok untuk komunikasi jarak jauh karena tidak terganggu oleh gas debu, dan materi lain.
Nah, itulah penjelasan terkait bagaimana cara astronaut berkomunikasi di ruang angkasa. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
----
Kuis! |
Apa bahasa resmi yang digunakan di stasiun ruang angkasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | NASA,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR