Bobo.id - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan tahun baru untuk orang Tionghoa, yang pada tahun ini akan dirayakan pada 22 Januari 2023.
Menurut perhitungan shio hewan, tahun 2023 ini merupakan awal Tahun Kelinci, teman-teman.
Tidak hanya di Tiongkok dan Hong Kong, perayaan Imlek juga disemarakkan di Korea Selatan, Tibet, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan beragam negara dengan populasi Tionghoa yang besar.
Nah, perayaan Tahun Baru Imlek 2023 ini diketahui mengusung tema reuni dan harapan atau reunion and hope.
Mengapa perayaan Imlek tahun ini menggunakan Reunion and Hope? Ini filosofi dan penjelasannya. Yuk, simak!
Festival Musim Semi
Tahun Baru Imlek sudah dirayakan oleh orang Tionghoa selama ribuan tahun, namun penyebutan Imlek sebagai Festival Musim Semi baru dirayakan selama beberapa dekade.
Dilansir dari thatmags.com, ketika Sun Yat-Sen mendirikan Republik Tiongkok pada 1 Januari 1912, ia mulai mengikuti ketentuan Kalender Gregorian.
Dengan Kalender Gregorian inilah, tahun 1912 dijadikan sebagai tahun pertama mereka.
Setahun berikutnya, yaitu Juli 1913, Presiden baru Yuan Shikai memutuskan bahwa mulai tahun 1914, Tahun Baru Imlek berganti nama menjadi Festival Musim Semi.
Festival Musim Semi adalah istilah matahari pertama yang dikenal sebagai Lichun, yang jatuh sebelum atau sesudah Tahun Baru.
Baca Juga: Sering Diucapkan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek, Apa Sebenarnya Arti Gong Xi Fa Cai?
Pada Tahun Baru Imlek 2023, Festival Musim Semi mengusung tema Reunion and Hope.
Reunion and Hope
Orang Tionghoa merayakan Festival Musim Semi selama 40 hari, namun banyak keluarga besar di Tiongkok akan melakukan perayaan yang sebenarnya pada malam tahun baru.
Pada malam itulah, keluarga Tionghoa akan mengadakan makan malam reuni besar-besaran secara tradisional.
Meskipun zaman sudah maju, namun tradisi reuni ini sudah dijalankan selama ribuan tahun, dan sangat dihormati oleh orang Tionghoa.
Warna merah yang selalu menjadi ikon Tahun Baru Imlek memiliki makna kemakmuran dan keberuntungan.
Bukti nyata bahwa tradisi reuni ini masih dijalankan adalah selama musim semi, ratusan juta orang melakukan migrasi ke Tiongkok, disebut chunyun.
Dalam beberapa dekade terakhir, ada lebih dari miliaran orang melakukan perjalanan selama periode 40 hari Imlek.
Petasan dan Angpau
Setiap merayakan Tahun Baru dan menjelang perayaan festival, jalanan Tiongkok dahulu selalu dipenuhi petasan yang dinyalakan.
Selain petasan, mereka juga menyalakan kembang api secara bersamaan. Uniknya, selain sebagai perayaan, menyalakan petasan dan kembang api juga bertujuan lain.
Baca Juga: Mengapa Ikan Bandeng Banyak Dicari saat Menjelang Perayaan Imlek?
Tujuan tersebut yaitu menakut-nakuti monster naga singa, Nian, yang menakutkan namun takut dengan suara keras.
Tahun Baru Imlek juga tidak lepas dengan tradisi angpau, yang dalam bahasa Mandarin disebut Hongbao.
Hongbao biasanya berupa amplop berwarna merah yang didalamnya berisi uang tunai.
Uang tunai di dalam amplop dianggap sebagai uang keberuntungan untuk tahun yang akan datang.
Hongbao diberikan oleh orang yang lebih tua dan berpenghasilan, kepada anak-anak dan usia yang lebih muda.
----
Kuis! |
Apa nama tradisi reuni selama Imlek? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR