Selain itu, pulau itu juga jarang disinggahi dan jadi terisolasi dari dunia luar.
Namun, bukan berarti pulau Socotra tidak ditinggali, teman-teman. Di sana, ada sekitar 100.000 penduduk.
Sudah Dikenal sejak Zaman Kuno
Dilansir dari National Geographic, orang Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi sudah pernah memanfaatkan keanekaragaman hayati Pulau Sokotra.
Mereka berhasil menemukan resin aromatik, obat dari lidah buaya, getah dari pohon darah naga, untuk keperluan penyembuhan bahkan kesenian.
Para petualang itu datang untuk memanen kekayaan alami Pulau Alien ini.
Padahal, dahulu ada kisah mitologi yang menceritakan bahwa Pulau Sokotra dijaga oleh ular raksasa yang hidup di gua-gua.
Pada masa Kekaisaran Romawi, pohon darah naga beserta khasiatnya semakin populer di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, di Pulau Sokotra dibangun jalan atau jalur khusus untuk para pedagang.
Sementara penduduk Sokotra tetap hidup dari generasi ke generasi dengan menggembalakan kambing, mencari ikan, dan memanen kurma.
Lantas, bagaimana kehidupan penduduk Sokotra saat ini? Masihkah kekayaan alam Sokotra terjaga dengan lestari?
Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Ternyata Nori Tak Terbuat dari Alga Hijau
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR