Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD/MI tema 7, kita akan belajar bersama tentang peristiwa pada masa pemerintahan kolonial di Indonesia.
Sebelumnya kita sudah belajar tentang semboyan 3G. Untuk mewujudkannya, dibentuklah pemerintahan kolonial di Indonesia.
Pemerintah kolonial yang dibentuk bangsa-bangsa Eropa semata-mata hanya untuk melanggengkan dan memperluas kekuasaan mereka terhadap bangsa Indonesia.
Penderitaan rakyat Indonesia pun makin bertambah karena pemerintahan kolonial melakukan beberapa penindasan.
Penindasan itu dilakukan dengan membuat peraturan dan program kerja yang menguntungkan pihak mereka, seperti kerja paksa dan tanam paksa.
Pada buku tematik kelas 5 SD/MI tema 7, kita diminta untuk membentuk kelompok dan melakukan diskusi mengenai beberapa permasalahan.
Salah satunya tentang bagaimana kondisi rakyat Indonesia pada masa pelaksanaan tanam paksa. Simak informasi berikut ini, yuk!
Apa Itu Tanam Paksa?
Sistem tanam paksa Belanda atau cultuurstelsel merupakan aturan yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van den Bosch.
Sebelum memberikan ide tanam paksa ini, Van den Bosch diketahui sudah terlebih dahulu mempelajari tradisi di Indonesia.
Tanam paksa merupakan gabungan ide Raffles, penjajah dari Inggris mengenai Contingenteringen dan pajak tanahnya.
Ide ini kemudian diajukan kepada Raja Belanda Willem. Akhirnya, usulan ini disetujui dan membuat Van den Bosch diangkat jadi Gubernur Jenderal di Jawa.
Tanam paksa mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor, khususnya teh, kopi, dan kakao.
Cara kerja tanam paksa, lahan desa yang ditanami tebu, kopi, dan kakao sebagai komoditi ekspor tidak akan dikenai pajak.
Hasil panen tersebut wajib dijual ke pemerintah Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan. Harganya diketahui sangat murah.
Namun, tanah desa yang digunakan petani untuk tempat tinggal dan menanam tanaman kebutuhan sendiri dikenakan pajak.
Sementara itu, jika ada masyarakat yang tidak punya tanah garapan, maka ia harus bekerja di kebun milik pemerintah Belanda selama 66 hari.
Ini merupakan pajak karena masyarakat tidak menyetor hasil panen kepada pemerintah kolonial Belanda, teman-teman.
Kondisi Rakyat Indonesia pada Masa Pelaksanaan Tanam Paksa
Tahukah teman-teman? Pelaksanaan tanam paksa ternyata tidak sesuai aturan yang ditetapkan dalam Staatsblad Tahun 1834 No. 22.
Pada praktik tanam paksa, seluruh tanah garapan masyarakat rupanya harus ditanami komoditas ekspor sesuai perintah pemerintah Belanda.
Hasil panennya kemudian diserahkan ke pemerintah Belanda untuk mereka ekspor ke luar negeri sehingga menguntungkan para penjajah.
Baca Juga: 4 Macam Kebijakan Pemerintah Kolonialisme Belanda yang Diterapkan di Indonesia
Sementara masyarakat yang tidak punya tanah garapan, nyatanya harus bekerja setahun penuh di kebun milik pemerintah Belanda.
Hal ini tentu menciptakan beberapa dampak positif dan negatif pada kondisi rakyat Indonesia pada masa pelaksanaan tanam paksa.
Dampak positifnya, masyarakat jadi mengenal berbagai teknik menanam jenis tanaman baru dan munculnya tenaga kerja ahli dalam perkebunan.
Selain itu, ada penyempurnaan fasilitas yan digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, hingga pabrik.
Sayangnya, pelaksanaan tanam paksa ini membuat kondisi rakyat Indonesia semakin terpuruk dan dilanda oleh kemiskinan.
Tanam paksa membuat para petani sangat kesulitan karena mereka tidak bisa berfokus untuk menanam padi untuk makan sendiri.
Mereka justru diwajibkan menanam tanaman ekspor yang akan diserahkan ke pemerintah kolonial dengan harga yang tidak sebanding.
Pelaksanaan tanam paksa juga menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana, sehingga angka kematian meningkat tajam.
Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon, Demak, dan Grobogan.
Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah penduduk di daerah tersebut. Selain itu, penyakit busung lapar juga terjadi di banyak daerah.
Keadaan ini menimbulkan reaksi yang keras, hingga akhirnya sistem tanam paksa dihapus dan diganti keikutsertaan pihak swasta menanam modal di Indonesia.
Nah, itulah kondisi rakyat Indonesia pada masa pelaksanaan tanam paksa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Berlaku Sejak Tanam Paksa, Apa Itu Sistem Ekonomi Uang pada Masa Hindia Belanda?
----
Kuis! |
Apa tujuan pembentukan pemerintahan kolonial di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR