Saat itu, suku Aztec mempercayai kalau kakao adalah pemberian dari dewa, sehingga mereka mereka tidak hanya menggunakannya sebagai minuman.
Yap! Suku Aztec diketahui juga menggunakan cokelat sebagai alat tukar guna melakukan transaksi jual beli, lo.
Bahkan, pada saat itu cokelat lebih bernilai daripada emas karena yang mampu menikmati cokelat hanyalah kalangan atas di Suku Aztec.
Saking lakunya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa orang bahkan sampai membuat biji kakao palsu dari tanah liat.
Selain menjadi alat tukar, cokelat juga menjadi alat pembayaran tentara selama perang revolusi berlangsung, teman-teman.
Hal ini karena cokelat tidak mudah basi, sehingga sering digunakan sebagai konsumsi tentara selama perang.
2. Bisa Bikin Bahagia
Ketika mengonsumsi cokelat, maka banyak orang kan merasakan perasaan senang dan bahagia setelahnya. Ternyata, ini ada alasannya.
Sebab, cokelat memang mengandung senyawa khusus yang bisa memengaruhi tubuh dan otak dengan cara menyenangkan dan positif.
Ada beberapa senyawa kimia dalam cokelat yang membawa efek bahagia, yakni anandamide, theobromine, phenylethylamine, dan gula.
Senyawa anandamide berperan meningkatkan suasana hati, terutama jika jumlah cokelat yang dikonsumsi cukup banyak.
Baca Juga: Kenapa Cokelat Bisa Meningkatkan Rasa Bahagia? Ini Fakta Menariknya!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR