Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD/MI tema 7, kita akan belajar bersama tentang berbagai perlawanan terhadap penjajah.
Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.
Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa.
Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya, hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia.
Diketahui, bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai abad ke-17 sampai abad ke-20, teman-teman.
Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka.
Berbagai perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan mengangkat senaja.
Namun sayangnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan sehingga penjajahan masih terus berlangsung.
Kali ini Bobo akan menjelaskan beberapa faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah. Simak, yuk!
1. Perjuangan Bersifat Kedaerahan
Pada masa penjajahan, rakyat Indonesia belum bersatu seperti saat ini. Masyarakat masih terpecah belah.
Baca Juga: Penyebab dan Latar Belakang Perlawanan Rakyat Maluku pada Masa Penjajahan, Materi PPKn
Perjuangan yang dilakukan pada masa itu dilandaskan untuk membebaskan daerah masing-masing dari penjajahan.
Hal ini dibuktikan ada beberapa tokoh yang memperjuangkan daerahnya, seperti Pangeran Diponegoro, Pattimura, hingga Sultan Hasanuddin.
Karena mereka tidak berjuang secara keseluruhan, maka penjajah dengan mudah untuk mengalahkan perlawanan rakyat Indonesia.
2. Perlawanan Tidak Dilakukan Secara Serentak
Mendukung penjelasan poin di atas, perjuangan yang mementingkan daerah sendiri menyebabkan tidak serentaknya perlawanan.
Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, teman-teman.
Karena tidak bersatu, secara jumlah dan strategi pun rakyat Indonesia masih sangat kurang. Ditambah dengan latar pendidikan yang rendah.
Perjuangan yang terpisah-pisah ini membuat penjajah juga dengan mudah membaca strategi dan akhirnya mengalahkan rakyat Indonesia.
3. Masih Bergantung pada Pimpinan
Saat melakukan perlawanan, tentunya ada seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin. Ini dilakukan agar ada keteraturan dalam menjalankan strategi.
Sayangnya, pada saat perlawanan melawan penjajah, para anggotanya masih sangat mengandalkan pemimpin perlawanannya.
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
Artinya, jika pemimpin perlawanan gugur (ditangkap atau meninggal), biasanya yang lainnya akan kacau atau bahkan mundur.
Dengan begitu, perlawanan tidak bisa dilanjutkan yang berarti bangsa penjajah dapat mengalahkan rakyat Indonesia dengan mudah.
4. Kalah dalam Persenjataan
Faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah selanjutnya adalah kalah dalam persenjataan.
Pada saat itu, rakyat Indonesia belum memiliki senjata yang memadai untuk melawan penjajah yang menggunakan senjata lebih modern.
Rakyat Indonesia hanya memanfaatkan senjata tradisional buatan tangan untuk melawan penjajah, teman-teman.
Beberapa senjata yang dipakai rakyat Indonesia pada masa penjajahan, seperti bambu runcing, keris, belati, golok, sumpit, dan rencong.
5. Belanda Menerapkan Politik Adu Domba
Politik adu domba atau devide et impera adalah salah satu strategi bangsa Belanda untuk menguasai Indonesia, teman-teman.
Strategi yang dikenal dengan politik pecah belah ini dipopulerkan oleh Julis Caesar dalam upaya membangun Kekaisaran Romawi.
Penjajah memecah belah rakyat Indonesia agar tidak bisa bersatu. Taktik yang dilakukan adalah dengan mengadu domba penguasa dengan rakyat.
Baca Juga: 6 Perlawanan Mengusir Penjajah di Daerah dan Penyebab Kegagalannya
Contohnya, munculnya isu separatis dan menghasut bahwa warga Palembang tidak suka dipimpin orang Jawa, Sumatra Utara, atau Sumatra Tengah.
Dampak politik adu domba di Indonesia menyebabkan timbulnya perpecahan, rasa permusuhan antar kelompok dan makin sulitnya mencapai persatuan.
Nah, itulah faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Mengapa bangsa Eropa melakukan penjajahan di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR