Perjuangan yang dilakukan pada masa itu dilandaskan untuk membebaskan daerah masing-masing dari penjajahan.
Hal ini dibuktikan ada beberapa tokoh yang memperjuangkan daerahnya, seperti Pangeran Diponegoro, Pattimura, hingga Sultan Hasanuddin.
Karena mereka tidak berjuang secara keseluruhan, maka penjajah dengan mudah untuk mengalahkan perlawanan rakyat Indonesia.
2. Perlawanan Tidak Dilakukan Secara Serentak
Mendukung penjelasan poin di atas, perjuangan yang mementingkan daerah sendiri menyebabkan tidak serentaknya perlawanan.
Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, teman-teman.
Karena tidak bersatu, secara jumlah dan strategi pun rakyat Indonesia masih sangat kurang. Ditambah dengan latar pendidikan yang rendah.
Perjuangan yang terpisah-pisah ini membuat penjajah juga dengan mudah membaca strategi dan akhirnya mengalahkan rakyat Indonesia.
3. Masih Bergantung pada Pimpinan
Saat melakukan perlawanan, tentunya ada seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin. Ini dilakukan agar ada keteraturan dalam menjalankan strategi.
Sayangnya, pada saat perlawanan melawan penjajah, para anggotanya masih sangat mengandalkan pemimpin perlawanannya.
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR