Saat ini, musik campursari sudah dianggap sebagai genre musik asli Indonesia, yang dinikmati hingga saat ini.
Mengenal Didi Kempot
Selain Pak Manthous, Didi Kempot juga disebut penyanyi yang terkenal sebagai maestro campursari.
Dilansir dari Kompas.id, Didi Kempot mengawali kariernya pada akhir tahun 1980-an sebagai musisi jalanan.
Pada waktu itulah, Pak Didi bergabung dengan grup musik Kelompok Pengamen Trotoar yang kemudian dijadikan akronim 'Kempot' pada namanya.
Akhir 1985, Pak Didi dan teman-temannya pergi ke Jakarta, dan baru bisa merekam karyanya pada tahun 1989.
Tahun itu, lagu Cidro, We Cen Yu, dan Moblong-Moblong mulai dikenal. Bahkan albumnya sukses besar di Suriname, Belanda.
Dengan banyak perjuangan, Pak Didi membuat banyak lagu dan merekamnya untuk bisa dinikmati pendengarnya.
Sampai pada pertengahan tahun 2019, video musik Pak Didi Kempot di Taman Balekambang, Solo, menjadi viral.
Semakin banyak orang dari lintas generasi yang mengenal beliau, sampai lagu-lagunya dinyanyikan baik orang tua dan orang muda.
Tidak hanya itu, Pak Didi Kempot juga dijuluki "The Godfather of Broken Heart" karena lagu-lagunya yang bertemakan kesedihan.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Macam Alat Musik Tradisional dari Indonesia
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR