Bobo.id - Indonesia bukan hanya pernah dijajah bangsa Eropa, tapi juga Asia, yaitu Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, ada beberapa organisasi yang dibentuk dengan berbagai kepentingan yang berbeda.
Jepang pernah menduduki wilayah Indonesia selama 3,5 tahun dari tahun 1942 hingga 1945.
Walau hanya menjajah dalam waktu singkat, Jepang cukup memberikan dampak besar pada masyarakat Indonesia, lo.
Salah satu hal yang muncul selama penjajahan Jepang adalah adanya beberapa organisasi yang dibentuk.
Nah, dari semua organisasi yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang, berikut lima jenis organisasi yang cukup terkenal.
1. Masyumi
Masyumi merupakan singkatan dari Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang dibentuk pada tahun 1943.
Masyumi merupakan organisasi yang dibentuk untuk menggantikan Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) yang dibentuk pada masa penjajahan Belanda.
Organisasi ini diketuai oleh K.H. Mas Mansur dan wakil ketua K.H. Hasyim Asyari.
Berdirinya organisasi ini dimanfaatkan para tokoh pergerakan nasional Indonesia untuk merekatkan organisasi Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persatuan Islam, dan Sarekat Islam.
Baca Juga: Dampak Negatif dan Positif dari Kerja Paksa pada Masa Penjajahan Belanda
2. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Organisasi lain adalah Putera atau Pusat Tenaga Rakyat yang berdiri pada tahun 1942.
Pendiri dari organisasi ini adalah Empat Serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta. Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur.
Organisasi ini bisa berdiri karena pemerintah Jepang ingin membangkitkan simbol semangat dan perasaan anti pada bangsa kulit putih.
Putera dibentuk dengan tugas memimpin rakyat Indonesia agar mau menghapuskan pengaruh bangsa barat.
Sedangkan tujuan dari organisasi ini adalah untuk memusatkan kekuatan rakyat untuk membantu Jepang dalam perang di Asia Pasifik.
3. Cuo Sangi In
Ada juga Cuo Sangi In yang merupakan organisasi bentukan Jepang yang dikenal juga dengan nama Badan Pertimbangan Pusat.
Pertama dibentuk oleh Jepang sebagai organisasi yang dimanfaatkan untuk mengendalikan politik di Indonesia.
Tapi para pemimpin pergerakan nasional justru memanfaatkan balik organisasi ini untuk mengimbangi politik Jepang.
Jadi, organisasi ini bertugas mengajukan usul dan menjawab pertanyaan pemerintah Jepang.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Gagalnya Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mengusir Penjajah
Badan Pertimbangan Pusat ini lama kelamaan dijadikan sarana strategi bagi para tokoh pergerakan Indonesia.
4. Jawa hokokai
Pemerintah Jepang pada masa penjajahan juga membentuk organisasi yang bernama Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1944, karena situasi Perang Asia Timur Raya yang semakin gencar.
Berdirinya organisasi ini diharapkan bisa meningkatkan kebaktian untuk kepentingan Jepang.
Jawa Hokokai dipimpin langsung oleh pimpinan militer Jepang, sedangkan orang yang ingin menjadi anggota akan diseleksi secara ketat.
Organisasi ini tersebar dari pusat hingga daerah dengan kegiatan yang banyak berkaitan dengan profesi guru, kewanitaan, perusahaan dan dunia seni.
Jawa Hokokai berdiri dengan tugas meminta rakyat menyerahkan secara paksa padi, permata, besi tua, hingga menanam jarak yang diperuntukan pemerintah Jepang.
5. Barisan Pelopor, Heiho, dan Pembela Tanah Air (PETA)
Dalam bidang militer, Jepang juga membentuk tiga organisasi, yaitu Barisan Pelopor, Heiho, dan Pembela Tanah Air (PETA).
Barisan Pelopor dibentuk pada 14 September 1944 dengan tujuan menyiapkan bala bantuan yang akan mendukung kemenangan Jepang pada Perang Asia Timur Raya.
Baca Juga: 6 Perlawanan Mengusir Penjajah di Daerah dan Penyebab Kegagalannya
Organisasi ini dipimpin oleh Ir. Soekarno, R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan dr. Buntaran.
Sebelum Barisan Pelopor dibentuk, pemerintah Jepang sudah membuka kesempatan untuk pemuda Indonesia agar bisa bergabung menjadi anggota pembantu prajurit Jepang atau Heiho.
Anggota dari Heiho ini ditempatkan dalam struktur organisasi militer Jepang.
Bahkan Heiho juga dianggap sebagai angkatan perang Jepang hingga bisa langsung diterjunkan ke medan perang melawan Sekutu.
Bukan hanya itu, pada tanggal 3 Oktober 1943, Panglima Tentara Jepang yang ada di Jawa membentuk tentara sukarela Pembela Tanah Air atau PETA.
Dengan dibentuknya PETA ada banyak calon perwira yang dilatih di Bogor dan kemudian diangkat menjadi daidanco (komandan batalyon), codanco (komandan kompi), dan syudanco (komandan peleton).
Itu lima organisasi bentukan Jepang yang memberikan banyak dampak pada kemerdekaan bangsa.
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
----
Kuis! |
Tahun berapa Jepang menjajah Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR