Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu penasaran bagaimana awan bisa berbentuk berbeda?
Awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.
Karena awan merupakan benda yang terdiri dari tetesan air, artinya awan memiliki massa atau berat.
Awan yang terlihat mengapung ringan seperti kapas di langit ternyata memiliki berat rata-rata mencapai 500.000 kilogram, lo!
Meskipun hampir selalu terlihat di langit, masih banyak fakta tentang awan yang belum kita ketahui, salah satunya beragam bentuknya.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal jenis awan berdasarkan bentuknya. Yuk, simak!
Beragam Bentuk Awan
Dari yang menggumpal hingga menipis, awan datang dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Dilansir dari National Geographic, bahan penyusun awan adalah air, partikel debu, partikel kotoran, garam laut, yang memngalami kondensasi.
Kebanyakan awan terbentuk di dalam troposfer, lapisan atmosfer yang letaknya paling dekat dengan bumi.
Di bagian atas troposfer terdapat awan tinggi, yang berada pada ketinggian 3.000-18.000 meter.
Baca Juga: Pantas Selalu Ramai Likes, Ternyata Ini Manfaat Menonton Video Kucing Menurut Sains
Satu tingkat di bawahnya, terdapat awan tingkat menengah, yang berada pada ketinggian 1.800-7.600 meter.
Terakhir, yang berada paling dekat dengan permukaan bumi adalah awan rendah, yang melayang pada ketinggian 1.900 meter.
Dalam tiga tingkatan ini, para ilmuwan kemudian mengelompokkan awan menjadi sepuluh besar berdasarkan perbedaan bentuknya. Berikut ini rinciannya:
1. Awan tinggi
- Cirrus: tampak tipis dan berwarna putih.
- Cirrostratus: cenderung transparan dengan warna putih yang menyelimuti seluruh langit.
- Cirrocumulus: berwarna putih dan berbentuk seperti lembaran.
2. Awan menengah
- Altocumulus: awan yang penuh air cair, berbentuk seperti baris.
- Altostratus: awan berwarna agak gelap yang dapat menutupi matahari atau bulan.
- Nimbostratus: awan yang tebal dan gelap, dapat menghasilkan hujan dan salju.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Gunung Lawu, Gunung Berapi Aktif yang Ada Warung di Puncaknya
3. Awan rendah
- Cumulus: awan yang besar, putih, seperti kapas.
- Stratus: awan yang berbentuk lapisan abu-abu tipis di langit.
- Cumulonimbus: awan yang berat dan padat, sering menjadi penanda akan datangnya badai, petir, hujan es, bahkan tornado.
- Stratocumulus: awan yang menyerupai sarang lebah, berwarna abu-abu atau putih.
Bagaimana Cara Awan Mengapung?
Setelah kita mengetahui seberapa berat awan pada umumnya, maka akan muncul pertanyaan, bagaimana bisa awan seberat 100 gajah mengapung di udara?
Ternyata alasannya karena awan terdiri dari titik titik air yang sangat kecil, sehingga tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Selain itu, karena adanya proses kondensasi, awan bisa mengapung di langit.
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Selain itu, fakta menariknya adalah awan tidak lebih padat daripada udara kering, sehingga awan lebih mudah mengapung di udara.
----
Kuis! |
Apa saja bahan penyusun awan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR