1. Identitas Individu yang Alami
Ketika ada adik bayi yang baru saja lahir, maka hal pertama yang bisa kita amati dan kenali adalah ciri-ciri fisiknya.
Mulai dari warna kulit, jenis rambut, bentuk mata, hidung, dan sebagainya adalah ciri yang melekat dan dapat dikenali dengan mudah.
Ciri fisik seperti ini bisa kita sebut sebagai karakter atau identitas yang bersifat genetis. Ia melekat pada diri manusia dan dibawa sejak lahir.
Setiap manusia memiliki ciri fisik yang berbeda satu sama lain, sekalipun lahir dari rahim yang sama dan mereka yang terlahir kembar.
Di luar karakter fisik, identitas atau jati diri individu ini juga bisa berasal dari aspek yang bersifat psikis, seperti sifat sabar, ramah, hingga periang.
Kita bisa mengenali seseorang karena sifatnya yang penyabar atau peramah. Sebenarnya, sifat ini juga bisa menjadi ciri dari kelompok tertentu.
2. Identitas Individu yang Terbentuk secara Sosial
Selain karakter yang terbentuk secara alamiah, kita bisa mengenali jati diri seseorang karena hasil interaksinya dengan orang lain.
Dari interaksi itu, lahirlah identitas individu yang terbentuk sebagai buah dari hubungan keseharian dengan identitas di luar dirinya.
Identitas itu bisa terbentuk karena berbagai hal, seperti karena pekerjaan, peran dalam masyarakat, jabatan di pemerintahan, dan sebagainya.
Baca Juga: Bagaimana Caranya untuk Meningkatkan Jati Diri Bangsa?
Source | : | Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR