Namun, sayangnya di puncak kejayaan Majapahit, Patih Gajah Mada meninggal pada tahun 1364 dan digantikan oleh Gajah Enggon yang merupakan bawahan Patih Gajah Mada.
Namun, Gajah Enggon dianggap kurang cakap hingga kerajaan mengalami kemerosotan.
Tidak lama setelah Patih Gajah Mada meninggal, Raja Hayam Wuruk yang saat itu memerintah juga berpulang.
Sekitar 25 tahun setelah wafatnya Gajah Mada, Raja Hayam Wuruk meninggal pada 1389.
Meninggalnya Raja Hayam Wuruk memperparah keadaan hingga Kerajaan Majapahit semakin menurun.
2. Perebutan Takhta
Penyebab lain runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah adanya perebutan takhta setelah meninggalnya Raja Hayam Wuruk.
Perebutan takhta ini terjadi antara Bhre Wirabhumi yang merupakan anak dari selir Raja Hayam Wuruk melawan menantu Raja Hayam Wuruk yaitu Wikramawardhana.
Perebutan takhta ini menyebabkan perpecahan dalam keluarga kerajaan dan para bangsawan.
3. Perang Paregreg
Terjadinya Perang Paregreg juga turut memperparah keadaan yang membuat Kerajaan Majapahit tidak bisa bertahan.
Baca Juga: Mengapa Kutai Menjadi Kerajaan Tertua dan Majapahit Menjadi Kerajaan Terakhir?
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR