Bobo.id - Semua makhluk hidup, mulai manusia, hewan, dan tumbuhan pasti selalu membutuhkan air untuk bertahan hidup.
Air merupakan sumber daya alam yang tidak pernah habis di Bumi. Hal ini karena air mengalami dan melewati siklus hidrologi.
Menurut Britannica Encyclopedia, siklus hidrologi adalah perputaran air dan sirkulasi pada sistem atmosfer dalam bumi.
Siklus hidrologi atau siklus air adalah pergerakan molekul air yang berlangsung secara terus menerus dari bumi dan kembali lagi ke bumi.
Bagaimana Siklus Hidrologi Terjadi?
Sinar Matahari merupakan sumber tenaga penyebab terjadinya penguapan air dari laut, danau, dan sungai. Proses ini disebut evaporasi.
Uap air di atmosfer berubah menjadi awan dengan adanya kondensasi.
Nah, kondensasi sendiri merupakan suatu proses berubahnya awan menjadi titik-titik air, yang kemudian akan menjadi air hujan.
Proses itu disebut presipitasi. Hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah yang disebut dengan proses infiltrasi.
Air di dalam tanah berkumpul dan keluar ke permukaan tanah menjadi mata air.
Dari mata air ini, air akan mengalir ke sungai dan bermuara di danau dan laut. Begitulah air bersirkulasi terus-menerus.
Baca Juga: Penjelasan Siklus Hidrologi: Presipitasi, Evaporasi, dan Kondensasi
Tiga Jenis Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi ini bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari siklus hidrologi pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
Memangnya apa perbedaan ketiganya, Bo? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut ini, yuk!
1. Siklus Hidrologi Pendek
Siklus air pendek diawali degan penguapan air laut ke atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan mengalami kondensasi.
Dalam siklus hidrologi, proses kondensasi ini berarti uap air yang naik ke atas berubah menjadi awan-awan putih yang sering kita lihat.
Awan yang tidak mampu menahan beban air akan berubah menjadi titik-titik air atau presipitasi lalu turunlah hujan.
Hujan itu akan turun ke berbagai wilayah di Bumi yakni laut untuk mengulangi proses atau siklus hidrologinya.
Air yang berasal dari siklus pendek tidak bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah karena sebagian airnya meresap ke dalam tanah.
2. Siklus Hidrologi Sedang
Sama seperti siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang terjadi ketika air laut sedang menguap, teman-teman.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Siklus Hidrologi? Ini Tahapannya
Namun pada siklus ini, uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan.
Kemudian uap air itu berubah menjadi awan di ketinggian tertentu karena peristiwa kondensasi atau yang biasa disebut dengan mengembun.
Awan kemudian jatuh ke daratan, meresap ke dalam tanah. Sebagian air akan terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan got.
Meski begitu, air itu akan melewati berbagai macam saluran hingga akhirnya kembali lagi ke laut untuk mengulang siklus hidrologi.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Jenis siklus hidrologi yang terakhir adalah siklus hidrologi panjang. Siklus hidrologi panjang biasanya terjadi di daerah pegunungan.
Perbedaan siklus hidrologi panjang dibanding lainnya adalah pada awan yang tidak langsung turun menjadi hujan.
Tahap pertama adalah air laut yang mengalami evaporasi, lalu penguapan untuk kemudian berubah lagi jadi molekul gas dan uap.
Perubahan yang terjadi ini sendiri diakibatkan oleh panas yang berasal dari sinar matahari, hingga kemudian uap mengalami tahap sublimasi.
Selanjutnya, terbentuklah awan-awan berisi kristal es dan menuju tahap adveksi atau perpindahan awan menuju titik-titik lainnya.
Pada tahap adveksi, awan yan di dalamnya mengandung kristal kemudian akan berubah arah menuju daratan dan mengalami presipitasi.
Baca Juga: Siklus Hidrologi Membuat Jumlah Air di Bumi Tetap Sama, Kenapa Begitu?
Setelah presipitasi terjadi, hujan kemudian akan turun membentuk salju dan tidak berbentuk air yang bersatu menjadi gletser.
Gletser yang berada di daratan kemudian akan mencair akibat pengaruh suhu dan tekanan, teman-teman.
Akibat mencairnya gletser, terbentuklah air yang berjalan menuju aliran air sungai hingga membentuk aliran air sungai.
Selanjutnya, air yang berawal dari salju ini kemudian akan berubah menjadi gletser dan terbentuk air yang kian bergerak ke arah laut.
Saat itulah, seluruh air yang telah melewat beberapa tahap siklus hidrologi akhirnya akan kembali lagi ke laut.
Nah, itulah penjelasan tentang tiga jenis siklus hidrologi atau siklus air. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR