Bobo.id - Hari Raya Nyepi tingal hitungan hari, dengan ogoh-ogoh yang menjadi satu ciri khasnya. Apa itu?
Menjelang perayaan Nyepi, umumnya kita akan melihat patung atau boneka berukuran raksasa yang diarak di jalan.
Patung atau boneka berukuran besar itu memiliki rupa yang garang dan menakutkan bagi setiap orang yang melihatnya.
Patung atau boneka raksasa yang diarak dengan iringan pawai di sejumlah daerah. Boneka tersebut dinamakan ogoh-ogoh.
Setiap tahunnya, sekelompok masyarakat akan mengelilingi desa atau jalanan sambil membawa ogoh-ogoh berukuran besar.
Lalu, sebenarnya apa itu ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut ini, yuk!
Menurut situs Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh berasal dari Bahasa Bali, yakni ogah-ogah. Maknanya, sesuatu yang digoyangkan.
Ogoh-ogoh sesungguhnya merupakan suatu gambaran akan bhuta kala yang diwujudkan ke dalam suatu bentuk.
Dalam ajaran Hindu, bhuta kala menggambarkan kekuatan (bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tidak terukur.
Bhuta kala sendiri identik dengan kekuatan negatif yang memiliki sifat mengganggu kehidupan manusia dan sesamanya.
Itulah mengapa bhuta kala diwujudkan dalam bentuk patuk berukuran besar dan menakutkan. Umumnya diwujudkan raksasa.
Baca Juga: 7 Contoh Kearifan Lokal yang Ada di Indonesia, Salah Satunya Ogoh-Ogoh
Selain dalam bentuk raksasa yang menakutkan, ogoh-ogoh juga dapat berwujud menyerupai naga, gajah, bahkan bidadari.
Dalam perkembangannya, ogoh-ogoh dapat dibentuk menyerupai publik figur, seperti pemimpin dunia, artis, bahkan pejabat.
Ogoh-ogoh kadangkala menyesuaikan isu yang sedang berkembang. Misalnya, saat masyarakat diresahkan dengan kemunculan leak.
Tahukah teman-teman? Ternyata ada banyak versi cerita mengenai awal mula munculnya tradisi ogoh-ogoh, lo.
Pertama, ada yang menyebutkan kalau ogoh-ogoh sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Dalem Balingkang.
Pada zaman itu, ogoh-ogoh diketahui dipakai pada saat upacara Pitra Yadnya atau upacara untuk menghormati leluhur.
Kedua, ada yang berpendapat kalau ogoh-ogoh terinspirasi dari tradisi Ngusaba Ndong-Nding di Desa Selat Karangasem.
Informasinya menyebutkan bahwa ogoh-ogoh dan pawainya ini sudah muncul sejak lama, yakni sekitar tahun 1970-an.
Ada pula anggapan bahwa ogoh-ogoh muncul dari adanya barong landung yang merupakan wujud dari Raya Jaya Pangus dan Putri Kang Cing Wei.
Tradisi ini berupa pengarakan dua buah ogoh-ogoh yang berwujud laki-laki dan perempuan sebagi visualisasi barong landung.
Inilah yang diketahui menjadi cikal bakal lahirnya boneka raksasa ogoh-ogoh dalam ritual perayaan Hari Raya Nyepi.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Simbol Perayaan Nyepi, Inilah Makna Pawai Ogoh-Ogoh
Terlepas dari banyaknya versi awal mulanya, ogoh-ogoh baru meluas sebagai rangkaian Nyepi di Bali sejak tahun 1983.
Ini menandai keputusan Presiden menjadikan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional di Indonesia, teman-teman.
Saat itu, masyarakat di beberapa tempat di Denpasar mulai membuat perwujudan onggokan yang disebut ogoh-ogoh.
Pembuatan ogoh-ogoh pertama kali dilakukan di Br. Abiantubuh, Kesiman dengan pemrakarsanya, yakni Bapak I Made Jayadi.
Ketika itu, bentuknya masih sederhana. Tubuhnya terbuat dari ambu (daun muda dari pohon enau) ditambah dengan topeng seadanya.
Sebagai informasi, pawai ogoh-ogoh biasanya diadakan pada malam hari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi di Bali.
Pada malam tersebut, Bali akan menjadi meriah dengan banyaknya kegaduhan yang dibuat oleh masyarakatnya.
Bukan tanpa alasan, kegaduhan itu dibuat dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat di sekitar tempat tinggal manusia.
Setelah suara gaduh dilakukan, maka ogoh-ogoh berupa patung raksasa itu akan diarak ke beberapa jalanan sekitar tempat tinggal warga.
Patung atau boneka raksasa ini akan diangkat oleh para pemuda yang menggunakan kaos seragam atau sama semua.
Bukan hanya satu ogoh-ogoh. Umumnya akan ada banyak pawai ogoh-ogoh yang dilakukan di berbagai tempat di Indonesia.
Baca Juga: Pawai Ogoh-Ogoh Melanglang Buana
Setelah pawai ogoh-ogoh selesai, boneka raksasa itu harus dibakar yang merupakan simbol pembasmian roh-roh jahat.
Pawai ogoh-ogoh ini akan menjadi momentum yang sangat dinanti menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, teman-teman.
Pawai ini juga menjadi ajang pengembangan kreativitas warga, terutama anak-anak muda yang tergabung dalam wadah seeka teruna.
Nah, itulah informasi lengkap tentang apa itu ogoh-ogoh. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
----
Kuis! |
Dari mana asal kata ogoh-ogoh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR