Ini dilakukan sebagai bentuk introspeksi dan kontemplasi diri, serta sebagai upaya menjaga keharmonisan alam semesta.
Tradisi Nyepi selanjutnya adalah ritual mempersembahkan sesaji dan melaksanakan upacara keagamaan yang bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari segala pengaruh negatif.
Hari terakhir sebelum Nyepi, di mana masyarakat Bali membuat ogoh-ogoh atau patung raksasa dari bambu dan kayu.
Ogoh-ogoh tersebut menyerupai raksasa yang kemudian diarak keliling desa sebagai simbol dari kejahatan dan roh jahat.
Hari keheningan yang dimulai dari tengah malam hingga hari berikutnya.
Nyepi ini dimulai pada pukul 6 hari sebelumnya hingga pukul 6 hari berikutnya.
Saat Nyepi, masyarakat Bali harus menjalani semua perintah dalam aturan.
Tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi selanjutnya adalah ritual membersihkan diri dan benda-benda suci di pantai yang bertujuan untuk menyucikan diri dari pengaruh negatif.
Ini adalah perayaan kecil setelah Nyepi di mana masyarakat Bali berkumpul dan menyajikan makanan dan minuman sebagai tanda syukur atas keselamatan dan ketentraman selama Nyepi.
Hari kedua setelah Nyepi di mana masyarakat Bali kembali beraktivitas dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Setelah Ngembak Geni, maka disusul dengan tradisi Hari Raya Nyepi selanjutnya, yaitu Pengerupukan.
Baca Juga: 4 Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu Bali yang Merayakan, Apa Saja?
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR