Bobo.id - Hari Raya Nyepi adalah salah satu hari besar keagamaan yang dirayakan oleh umat Hindu Bali.
Beragam tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi ini dimulai sejak zaman dahulu dan masih lestari hingga sekarang.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali, Indonesia.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu Bali yang jatuh pada tanggal 14 hari setelah purnama (bulan purnama) di bulan Maret.
Sebab, hari pertama dalam penanggalan Saka atau penanggalan Hindu, yang biasanya jatuh pada bulan Maret.
Pada hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali melakukan ritual puja dan upacara sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa dan leluhur mereka.
Apa saja tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi oleh umat Hindu Bali?
Berikut adalah 9 macam tradisi yang dilakukan oleh umat Hindu Bali pada Hari Raya Nyepi:
Tradisi Nyepi pertama adalah Melasti, yakni ritual membersihkan diri dan benda-benda suci di laut atau sungai untuk membersihkan diri dari segala dosa.
Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali juga menjalankan tradisi "Catur Brata Penyepian", yang berarti empat larangan selama satu hari.
Larangan itu adalah tidak boleh melakukan cahaya atau listrik, bepergian, bekerja, dan berhibur.
Baca Juga: 4 Larangan Saat Hari Raya Nyepi, Termasuk Tidak Boleh Bepergian
Ini dilakukan sebagai bentuk introspeksi dan kontemplasi diri, serta sebagai upaya menjaga keharmonisan alam semesta.
Tradisi Nyepi selanjutnya adalah ritual mempersembahkan sesaji dan melaksanakan upacara keagamaan yang bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari segala pengaruh negatif.
Hari terakhir sebelum Nyepi, di mana masyarakat Bali membuat ogoh-ogoh atau patung raksasa dari bambu dan kayu.
Ogoh-ogoh tersebut menyerupai raksasa yang kemudian diarak keliling desa sebagai simbol dari kejahatan dan roh jahat.
Hari keheningan yang dimulai dari tengah malam hingga hari berikutnya.
Nyepi ini dimulai pada pukul 6 hari sebelumnya hingga pukul 6 hari berikutnya.
Saat Nyepi, masyarakat Bali harus menjalani semua perintah dalam aturan.
Tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi selanjutnya adalah ritual membersihkan diri dan benda-benda suci di pantai yang bertujuan untuk menyucikan diri dari pengaruh negatif.
Ini adalah perayaan kecil setelah Nyepi di mana masyarakat Bali berkumpul dan menyajikan makanan dan minuman sebagai tanda syukur atas keselamatan dan ketentraman selama Nyepi.
Hari kedua setelah Nyepi di mana masyarakat Bali kembali beraktivitas dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Setelah Ngembak Geni, maka disusul dengan tradisi Hari Raya Nyepi selanjutnya, yaitu Pengerupukan.
Baca Juga: 4 Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu Bali yang Merayakan, Apa Saja?
Kegiatan membakar ogoh-ogoh yang sudah diarak sehari sebelumnya sebagai simbol mengusir kejahatan dan roh jahat.
Tradisi Hari Raya Nyepi ditutup dengan upacara Dharma Santi.
Upacara penutupan Hari Raya Nyepi yang dilakukan di pura atau tempat ibadah yang bertujuan untuk merayakan keselamatan dan ketentraman setelah melalui masa-masa yang penuh hening dan refleksi.
Beragam tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi oleh Umat Hindu Bali memiliki makna mendalam.
Secara umum, Hari Raya Nyepi dianggap sebagai hari yang suci dan sakral, yang dipenuhi dengan aktivitas keagamaan, introspeksi, dan penghormatan kepada para dewa dan leluhur. Salah satu makna dari Hari Raya Nyepi adalah sebagai hari pembersihan diri.
Umat Hindu Bali melakukan ritual "melasti" sebelum Hari Raya Nyepi untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual.
Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu Bali juga dilarang melakukan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, berpergian, atau mengonsumsi makanan yang berlebihan serta menjaga keseimbangan alam semesta.
Dalam tradisi Hindu Bali, kegiatan manusia dianggap dapat mengganggu keseimbangan alam semesta.
Oleh karena itu, dengan menjalankan tradisi "Catur Brata Penyepian" selama satu hari, umat Hindu Bali berusaha untuk menjaga keharmonisan alam semesta dengan mengurangi aktivitas manusia yang dapat mengganggu keseimbangan alam semesta.
Secara keseluruhan, Hari Raya Nyepi memiliki makna yang sangat penting bagi umat Hindu Bali sebagai hari pembersihan diri serta penghormatan kepada para dewa dan leluhur.
Oh iya, Hari raya Nyepi juga sebagai bentuk upaya menjaga keseimbangan alam semesta yang dilakukan umat Hindu di Bali.
Baca Juga: Apa Itu Hari Raya Nyepi? Ini Penjelasan dan Rangkaian Acaranya
----
Kuis! |
Kapan Hari Raya Nyepi diperingati? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR