Bobo.id - Pada masa Reformasi, Presiden B.J. Habibie menetapkan beberapa kebijakan ekonomi untuk menanggulangi krisis moneter yang terjadi saat pemerintahan Orde Baru.
Sebagai pengingat, Orde Baru dimulai setelah Soeharto diangkat menjadi Presiden, dari 11 Maret 1966 hingga 20 Mei 1998.
Sedangkan Reformasi dimulai sejak 1998 setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presiden.
Ada beberapa dampak buruk yang dialami Indonesia akibat krisis moneter 1998, misalnya banyak perusahaan bangkrut, nilai tukar Rupiah turun, dan kenaikan harga bahan pokok.
Setelah era Orde Baru runtuh, Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie, yang kemudian dikenal dengan masuknya masa Reformasi.
Pada masa Reformasi inilah, Presiden B.J. Habibie menetapkan kebijakan yang kemudian berhasil mengembalikan kestabilan ekonomi di Indonesia.
Lantas, apa saja kunci keberhasilan pembangunan ekonomi pada masa Reformasi? Yuk, cari tahu jawabannya dari artikel berikut ini!
Berikut ini penjelasan masing-masing poin keberhasilan pembangunan ekonomi pada masa Reformasi yang dilakukan oleh Presiden B.J. Habibie.
IMF (International Moneter Fund) adalah lembaga dari PBB yang bertanggung jawab untuk membuat dan menjaga sistem moneter internasional.
Adapun tujuan utama IMF membantu negara anggota untuk melakukan modernisasi atas sistem perekonomian mereka.
Baca Juga: 6 Masalah yang Timbul Akibat Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Presiden B.J. Habibie membangun hubungan dengan IMF untuk membantu proses pemulihan ekonomi negera.
IMF menawarkan bantuan atau pinjaman dana untuk negara-negara yang butuh untuk memperbaiki neraca pembayarannya.
Hingga kini, Indonesia masih bekerja sama dengan lembaga IMF untuk mengatasi inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi pasca-pandemi.
Dikutip dari UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan Likuidasi Bank, terdapat pengertian likuidasi bank.
Pada UU Nomor 25 Tahun 1999 Pasal 1 ayat (4), likuidasi bank adalah tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank.
Pada masa Orde Baru, banyak bank baru yang berdiri karena kemudahan izin mendirikan bank.
Namun, pendirian banyak bank ini tidak dilengkapi dengan sistem manajerial yang tepat, sehingga terjadi kredit macet pada bank-bank terkait.
Akibatnya, ketika terjadi penurunan nilai tukar Rupiah, utang-utang bank mulai membengkak dan terjadi kesulitan membayar.
Untuk mengatasinya, Presiden B.J. Habibie melikuidasi beberapa bank yang bermasalah pada saat krisis, agar nilai rupiah dapat stabil kembali.
Tidak hanya itu, Presiden B.J. Habibie juga menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10 juta.
Hasilnya, mulai 20 Mei 1998, tercatat nilai rupiah menguat dari Rp 11.200/US$ menjadi Rp 7.385/US$ sampai 20 Oktober 1999.
Baca Juga: 21 Contoh Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha dalam Bidang Kesusastraan
Di bulan Juni 1999, diketahui nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika pernah menyentuh level terkuatnya, yaitu Rp 6.550/US$ AS.
Sayangnya, pada akhir masa kepemimpinan Habibie, nilai Rupiah kembali hingga mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika.
Pada masa Orde Baru, tindak KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) marak dilakukan pejabat kalangan atas.
Korupsi ini tentu saja memberikan dampak buruk bagi perekonomian negara dan proses pengembangan pembangunan.
Diketahui, krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 menjadi puncak praktik korupsi yang merugikan negara.
Oleh karena itu, B.J. Habibie juga membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
Dilansir dari Kompas.id, Presiden B.J. Habibie pada akhirnya juga mengeluarkan UU Anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dengan adanya dua undang-undang tersebut, kemudian lahirlah Komisi Pemberantasan Korupsi yang dibentuk pada era kepemimpinan Presiden Megawati tahun 2002.
Nah, itulah empat kunci keberhasilan pembangunan ekonomi pada masa reformasi, teman-teman.
----
Kuis! |
Kapan masa Reformasi dimulai? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | BI.go.id,Kompas.id,Kontan.co.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR