Berdasarkan isinya, kesusastraan bisa dikelompokkan menjadi tutur, kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).
Bentuk wiracarita ini sangat terkenal di Nusantara, terutama yang berasal dari Kitab Ramayana dan Kitab Mahabarata.
Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa yang ada dalam karya sastra Jawa Kuno.
Contoh hasil akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Nusantara bisa dilihat dari seni rupa dan seni ukirnya.
Pengaruhnya dalam bidang ini bisa kita lihat dengan jelas dari beberapa relief candi hasil dari akulturasi kedua kebudayaan ini.
Misalnya, relief yang ada di dinding pagar langkan Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha.
Nah, di sekitar Sang Buddha ini terdapat lingkungan alam Nusantara, seperti burung merpati dan rumah panggung.
Tak hanya itu, ada juga relief kala makara yang memiliki motif tumbuh-tumbuhan dan juga binatang, teman-teman.
Bangunan candi di Indonesia umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dengan budaya asli Nusantara.
Hal ini bisa dilihat dari bentuk bangunan yang megah, patung perwujudan dewa, dan bagian lain seperti stupa.
Baca Juga: 5 Kerajaan Buddha yang Pernah Ada di Indonesia dan Peninggalannya
Sementara itu, bentuk candi yang merupakan pundek berundak merupakan unsur asli kebudayaan Nusantara.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR