Jeritan Ajeng membangunkan ibunya. Ibu Ajeng berusaha menenangkannya, tetapi Ajeng terus menjerit ketakutan. Bayangan putri Belanda berpayung geulis menghantuinya.
“Teh Ajeng! Teh Ajeng! Ini Sari, Teh! Kenapa Teteh teriak-teriak?” panggil Sari.
Astaga, ternyata yang berdiri di depan jendela kamarnya itu Sari. Ya, Sari juga yang selama ini sering berkeliaran dengan payung geulis antik milik Nia.
“Sari kasihan sama teh Nia. Teh Nia, kan, sayang banget sama payung itu. Makanya, diam-diam Sari pinjam, mau Sari bersihkan pelan-pelan lumpurnya. Sari memang enggak bilang-bilang sama teh Nia. Nanti teh Nia keburu berharap payung ini bersih. Padahal, kan, belum tentu bisa bersih sekali,” jelas Sari polos.
Baju Sari basah karena kehujanan saat pergi ke gudang di belakang rumah. Gudang itu terpisah dari rumah. Selama ini, payung antik itu Sari sembunyikan di gudang.
“Atap belakang gudang bocor. Sari takut payungnya kena bocoran dan semakin kotor. Makanya Sari diam-diam keluar mau pindahkan payung ini. Sari menunggu gerimis reda di gudang. Setelah reda, Sari mau masuk rumah lagi. Eh, ternyata Ibu mengunci pintu rumah. Terpaksa Sari mengetuk jendela kamar teh Ajeng,” jelas Sari lagi.
Ajeng menelan ludah. Astaga. Adiknya begitu baik, sementara ia malah merusak payung orang. Ajeng menangis dan mengakui semua kesalahannya. Ibu jelas sangat marah kepadanya. Namun, Ibu menghargai kejujuran Ajeng.
Keesokan harinya, mereka memberi tahu Nia dan membagi uang hasil pesanan payung dengannya. Nia merasa sangat bersyukur. Apalagi, saat Sari mengembalikan payung antiknya yang kini berhasil dibersihkan seperti semula. Sejak kejadian itu, Ajeng dan Nia malah bekerja sama untuk mendapatkan pesanan payung.
Serrrr… Ajeng menoleh dengan cepat. Anehnya, ia masih merasa ada yang memandanginya. Ah, Ajeng jadi berpikir lagi. Sari, kan, baru mengambil payung Nia dan berkeliaran dengan payung itu setelah pesanan payung Pak Todi selesai dikerjakan. Lalu, siapa sosok berpayung geulis putih kuning yang dilihatnya, sebelum Sari mengambil payung itu?
Baca Juga: Dongeng Anak: Kotaji Sang Ahli Panah #MendongenguntukCerdas
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR