Lintasan cahaya berwarna merah yang terjadi di Denmark hanya terlihat ketika badai Matahari kuat melemahkan magnetosfer.
Sebab, hal ini memungkinkan lebih banyak panas dari sistem arus cincin Bumi yang memasuki atmosfer bagian atas.
Ada Pertunjukan Cahaya Lain
Stable auroral red arc sebenarnya bukan satu-satunya pertunjukan cahaya langka yang bisa diamati selama badai Matahari baru-baru ini.
Fenomena seperti Steve, pita cahaya berwarna ungu juga terlihat di seluruh Amerika Serikat dan sebagian Inggris.
Awalnya, para astronom menyebutkan kalau pita ungu yang bersinar indah di langit malam itu merupakan jenis aurora baru.
Namun setelah diamati, ternyata peristiwa Steve bukanlah aurora, seperti yang disebutkan fisikawan Bea Gallardo-Lacourt.
Untuk saat ini, para astronom tidak menganggap Steve sebagai aurora, melainkan fenomena optik yang dikenal sebagai skyglow.
Dilansir dari Live Science, ada beberapa bukti kalau lintasan cahaya Stece dan Stable Auroral Red Arc ini adalah fenomena terkait.
Pada Maret 2015, para pengamat langit di Selandia Baru menyaksikan SAR merah terang yang perlahan berubah.
Yap, disebutkan kalau Stable Auroral Red Arc itu berubah menjadi peristiwa Steve selama sekitar setengah jam.
Baca Juga: Tak Hanya di Kutub, Ternyata Aurora Juga Pancarkan Cahaya Indahnya di Ruang Angkasa
Source | : | Live Science,Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR